Page 74 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901_tanpa tambahan-1-1-98
P. 74

bumi.Istilah ini menjadi tren mengikuti berita keberhasilan satelit “Appolo”nya
        Amerika yang sedang diluncurkan mengorbit mengelilingi bumi.

        Setelah berpangkat Pratar, kami dizinkan pesiar di kota Magelang pada malam
        Minggu dan hari Minggu.  Betapa senangnya hati kami mendapat kesempatan
        rekreasi,  rileks  sejenak  setelah  mengalami  ketegangan  luar biasa  selama  tiga
        bulan,  walaupun  hanya  sekadar  cuci  mata  dan  jalan-jalan  menghirup  udara
        bebas.  Kami  tidak  diperbolehkan  pesiar  sendirian  dan  harus  mempunyai
        tempat  yang  dituju.  Rumah  makan  dan  bioskop  yang  boleh  dikunjungi

        ditentukan oleh Komando.
        Sebelum  pesiar,  ada  apel  yang  dilakukan  oleh  piket  Taruna  senior  untuk
        mengecek  kerapihan,  kebersihan,  dan  kelengkapan  pakaian.  Apabila  pakaian
        kusut, evolet, emblem, kepala sabuk, dan sepatu tidak mengkilat pasti disuruh
        kembali.  Apabila  di  jalan  bertemu  Tentara  apapun  pangkatnya,  kami  harus
        memberi hormat. Demikian pula apabila bertemu kendaraan militer, walaupun
        di  situ  hanya  ada  sopir,  kami  harus  menghormat.  Aku  malas  pesiar.  Sejak
        ditetapkan  sebagai  Pratar,  aku  sudah  menerima  uang  saku.  Walaupun
        jumlahnya  hanya  cukup  untuk  membeli  sekedar  alat  tulis,  braso,  semir,
        perlengkapan  mandi,  sekali  ke  restoran,  atau  sekali  nonton  bioskop,  aku
        merasa  sangat  senang  karena  aku  sudah  bisa  mencukupi  kebutuhan  sendiri,
        tidak lagi membebani orang tua.

        Masa Pratar diakhiri dengan ujian fisik dan pengetahuan dasar militer, yaitu lari
        lintas  meda,  halang  rintang,  berenang  militer,  jalan  kompas,  ilmu  medan-
        membaca peta, dan  menembak senapan. Semua dapat aku lewati dengan aman
        dan selamat kecuali berenang militer. Aku gagal dalam berenang sehingga aku
        diremedial dengan lari lintas medan dua kali.

        Masa  Pratar  ini  aku jalani  selama 3  bulan  kemudian  dilantik menjadi Kopral
        Taruna  (Koptar)  dengan  tanda  pangkat  chevron  bengkok  satu  strip  warna
        kuning. Bukan lagi pangkat terendah, statusku sudah di atas pangkat Prajurit
        Kepala (Praka) efektif.

        Masa KOPRAL TARUNA,
        Setelah dilantik menjadi Koptar kemudian kami diberi cuti pendidikan. Untuk
        cuti ini, kami diberi biaya perjalanan dinas ( BPD ), pulang pergi,  sesuai tujuan
        masing-masing. Rasanya sungguh sangat senang, aku akan bertemu orang tua,
        sanak saudara, dan teman-teman yang sudah 6 bulan aku tinggalkan. Aku dapat
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79