Page 78 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901_tanpa tambahan-1-1-98
P. 78

adalah  gedung  legendaris  tempat  dimana  dulu  “Konferensi  Asia  Afrika”
        pertama kali diadakan. Hingga saat ini gedung tersebut masih dirawat dengan
        baik.
        Tugas  kami  selama KKL  adalah  mempelajari,  melihat  kondisi,  dan  mengikuti
        kegiatan Batalyon. Adapun, di malam hari mengikuti patroli di jalan-jalan rawan
        dikota  Bandung.  Sama  seperti  kota-kota  lain,  pada  waktu  itu  Bandung  juga
        masih rawan dari gerombolan PKI.

        Pekan terakhir penugasan, aku ditugaskan di salah satu Koramil, di Soreang.

        Aku  ditempatkan  dirumah  penduduk,  di  kampung  Kadupandak,  di  rumah
        bapak Somantri, PNS Kodam Siliwangi.
        Tugasku  adalah  membantu  Danramil  mengawasi  para  anggauta  PKI  yang
        ditahan  dalam  sel  pada  siang  hari  dan  pada  malam  hari  mengikuti  Danramil
        berpatroli. Danramil berpatroli di sekitar Dayeuhkolot, Soreang, Pangalengan
        hingga  Ciwidey.  Dinginnya  udara  membuat  setiap  pergi  patrol,  kami
        diperintahkan untuk mengenakan jaket dan  berselimut kain sarung, sehingga
        dikenal sebagai pasukan sarung.

        Banyak  kesan  dan  kenangan  yang  aku  bawa  dari  penugasan  ini.  Aku  dapat
        melihat  dan  mengetahui  kondisi  Batalyon  dan  Kesatuan-kesatuan  jajaran
        Kodam Siliwangi yang masih sangat sederhana, kondisi masyarakat yang belum
        stabil,  dan  kepercayaan    masyarakat  yang  tinggi  kepada  AD.  Banyak  kisah,
        bertambah  kenalan,  dan  bertambah  pengetahuan.  Beberapa  teman  ada  yang
        mendapat kenalan mojang Priyangan yang juga tertarik kepada Taruna sehingga
        menjadi  teman  akrab.  Selain  itu,  ada  yang  menjadi  kekasih  hingga  akhirnya
        menjadi istri.

        Sekembali dari penugasan, kami didata untuk memilih dan mengikuti kegiatan
        ekstrakulikuler  dalam  bidang  olahraga  dan  kesenian  yang  tidak  didapatkan
        dalam  kurikulum.  Di  bidang  olahraga,  ada  sepak  bola,  basket,  volley,  tenis
        lapangan,  tenis  meja,  bulu  tangkis,  dan  atletik.  Di  bidang  kesenian  ada
        drumban,  musik,  seni  lukis,  karawitan.  Selan  itu,  ada  juga  yang  mengelola
        majalah Taruna “Api Soedirman” yang sebelumnya bernama “Argahantu” dan
        Koperasi Taruna. Aku tidak memiliki bakat maupun hobi sehingga aku memilih
        yang sederhana saja, atletik untuk bidang olahraga, dan memilih ikut drumban
        untuk bidang kesenian. Ternyata untuk menjadi anggauta drumban pun harus
        melalui seleksi. Aku terpilih  menjadi peniup suling sesuai dengan kebiasaanku
        dulu sewaktu menggembala kerbau di desa.
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83