Page 101 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901-1-123
P. 101

ibu  kota.  Hal  tersebut  alasan  selain  aku  ingin  menjenguk  mas
               Satam yang bekerja di sana. Ini pertama kali aku ke Jakarta. Kota
               Jakarta memang berbeda dari kota-kota lain, glamor, dan megah
               pada  zamannya.  Namun,  belum  seramai  sekarang.  Kemana  pun
               pergi,  aku  naik  bus  kota,  berbekal  nekad,  dan  kadang  bersama
               teman-teman Taruna yang berasal dari Jakarta. Waktu itu Jakarta
               sedang  berbenah,  Gubernur  Ali  Sadikin,  Letjen  KKO  giat
               membangun  berbagai  infrastruktur.  Pembangunan  yang  katanya
               dananya diambilkan dari pajak perjudian yang dilegalkan.
               Aku  melihat  objek-objek  penting  yang  baru  selesai  dibangun,
               seperti Monas, Hotel Indonesia, dan Gelora Senayan. TMII belum
               ada, taman impian Jaya Ancol juga belum dibangun. Satu minggu di
               Jakarta rasanya masih kurang, belum semua tempat menarik aku
               kinjungi.

               Selama  di  Jakarta,  aku  menginap  di  tempat  mas  Satam,  di
               kampung  Pisangan  Lama,  dekat  stasiun  KA  Jatinegara.  Beliau
               menempati kamar kos yang sangat sederhana, apalagi beliau hidup
               membujang hingga akhir hayatnya. Lingkungan kampungnya masih
               kumuh yang kemudian digusur. Kampungnya terkena proyek MH
               Thamrin. Mas Satam harus pergi dari sana. Atas kebaikan bos di
               kantornya,  di  Departemen  Kehakiman,  mas  Satam  mendapat

               prioritas mengambil KPR di Perumnas  Depok Baru.

               Gambar 07, Drumban Lokananta.
                                 Foto2 selama Sertar dll.

               Di  tingkat  2,  aku  tergabung  dalam  Kompi  “Canka  Lokananta”,
               kompi  drumband  yang  legendaris.  Meskipun,  aku  hanya  bagian
               suling.  Kompi  ini  merupakan  “show  room”nya  AMN  yang  pada
               waktu atau acara tertentu tampil di muka umum untuk  show of
               force.  Pada  show  of  force,  AMN  menyemarakkan  dan
               menunjukkan  kebolehannya  sambil  pamer  diri.    Kami  sering
               melakukan  muhibah,  hampir  keseluruh  kota  besar  di  Jawa.
               Namun  resikonya  adalah  kami  harus  berlatih  tiap  pagi  sebelum
               apel  untuk  menciptakan  harmoni  agar  tampilan  kami  dapat
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106