Page 98 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901-1-123
P. 98
kali diadakan. Hingga saat ini gedung tersebut masih dirawat
dengan baik.
Tugas kami selama KKL adalah mempelajari, melihat kondisi, dan
mengikuti kegiatan Batalyon. Adapun, di malam hari mengikuti
patroli di jalan-jalan rawan dikota Bandung. Sama seperti kota-
kota lain, pada waktu itu Bandung juga masih rawan dari
gerombolan PKI.
Pekan terakhir penugasan, aku ditugaskan di salah satu Koramil,
di Soreang. Aku ditempatkan dirumah penduduk, di kampung
Kadupandak, di rumah bapak Somantri, PNS Kodam Siliwangi.
Tugasku adalah membantu Danramil mengawasi para anggauta
PKI yang ditahan dalam sel pada siang hari dan pada malam hari
mengikuti Danramil berpatroli. Danramil berpatroli di sekitar
Dayeuhkolot, Soreang, Pangalengan hingga Ciwidey. Dinginnya
udara membuat setiap pergi patrol, kami diperintahkan untuk
mengenakan jaket dan berselimut kain sarung, sehingga dikenal
sebagai pasukan sarung.
Banyak kesan dan kenangan yang aku bawa dari penugasan ini.
Aku dapat melihat dan mengetahui kondisi Batalyon dan
Kesatuan-kesatuan jajaran Kodam Siliwangi yang masih sangat
sederhana, kondisi masyarakat yang belum stabil, dan
kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada AD. Banyak kisah,
bertambah kenalan, dan bertambah pengetahuan. Beberapa
teman ada yang mendapat kenalan mojang Priyangan yang juga
tertarik kepada Taruna sehingga menjadi teman akrab. Selain itu,
ada yang menjadi kekasih hingga akhirnya menjadi istri.
Sekembali dari penugasan, kami didata untuk memilih dan
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dalam bidang olahraga dan
kesenian yang tidak didapatkan dalam kurikulum. Di bidang
olahraga, ada sepak bola, basket, volley, tenis lapangan, tenis
meja, bulu tangkis, dan atletik. Di bidang kesenian ada drumban,
musik, seni lukis, karawitan. Selan itu, ada juga yang mengelola
majalah Taruna “Api Soedirman” yang sebelumnya bernama

