Page 110 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901-1-123
P. 110
Komandan Peleton, dan jabatan-jabatan setingkat,
mengaplikasikan pelajaran Hubungan Komando dan Staf.
Kembali dari Widya Yudha, kami mulai disibukkan dengan
persiapan ujian akhir, ujian Perwira. Semua mata kuliah diujikan,
termasuk ujian jasmani dan psikotes sehingga memakan waktu
yang cukup lama. Aku jalani semua mata ujian dengan fokus
walaupun terasa berat, seperti filsafat Pancasila, matematika, dan
Kepemimpinan militer. Untuk ujian fisik, aku masih terkendala
dalam berenang. Aku sudah berhasil lolos pada renang umum,
tetapi masih gagal pada renang militer.
Nilai dari hasil ujian akademik, kesemaptaan jasmani, kondite,
mental ideologi, dan pemeriksaan psikologi adalah dasar untuk
menentukan kelulusan dan penjurusan.
Nilai dalam bidang akademik, kesemaptaan jasmani, dan psikologi
diambil dari hasil ujian atau tes. Adapun, nilai kondite dan mental
ideologi ditentukan dari hasil pengamatan para pelatih, dosen,
pembimbing, komandan, dan para atasan serta catatan
administrasi yang bersangkutan selama dalam pendidikan.
“Kondite” adalah perilaku, kemampuan, kepatuhan kepada tata
tertib, dan ketaatan kepada agamanya. Adapun, “mental ideologi”
adalah sikap dan pemahamannya terhadap Pancasila, UUD 1945,
Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Dengan berakhirnya ujian Perwira itu, maka seluruh program
Pendidikan selesai.
Sambil menunggu hasil ujian, kami diberikan introduksi tentang
kecabangan atau korp yang akan dituju setelah lulus. Untuk
angkatanku akan mengisi 4 kecabangan jurusan Tempur, yaitu
Infantri (Inf), Kavaleri (Kav), Arteleri Medan (Arm), Artileri
Pertahanan Udara (Arh), dan 3 kecabangan jurusan Teknik, yaitu
Zeni (Czi), Peralatan (Cpl), dan Perhubungan (Chb). Para
intruduktor dari masing-masing korp tentu mempromosikan
tugas-tugas dan berbagai kelebihan yang dimilikinya. Aku tertarik
kepada korp Zeni karena mempunyai tugas yang mirip-mirip
dengan pekerjaan Insinyur, cita-citaku dulu.

