Page 109 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901-1-123
P. 109

Pantang menyerah hati kami karena terlatihnya.
               Taruna jalan kakilah menyapu lawan semua.

               Dengan selesainya kami menjalani latihan terjun dan raider, maka
               kini  kami      sudah  memenuhi  kualifikasi  sebagai  prajurit  “Para
               Raider”.  Dua  tanda  kualifikasi  itu  terpasang  didada  kiri  pakaian
               seragamku.

               Lengkaplah sudah pendidikan dan latihan kami sesuai moto dalam
               iklan dulu yaitu untuk mencetak Perwira “tanggap, tanggon, dan
               trengginas” yang menjadi tujuan dan sasaran pendidikan di AMN.
               “TANGGAP” karena telah dibekali dengan kemampuan akademik
               yang  mumpuni,  “TANGGON”  setelah  melalui  penggemblengan
               mental yang panjang, dan “TRENGGINAS” dengan latihan phisik
               yang terus menerus sepanjang masa pendidikan.

               Bulan Agustus 1968, datang Catar AKABRI angkatan ketiga. Kini
               aku  sudah  menjadi  Panglima.  Ada  Catar  yang  menghadap,
               meminta agar aku bersedia menjadi kakak asuh. Rupanya Catar
               itu  adalah  Suherman,  anak  bapak  Somantri  yang  aku  pernah
               tinggal  di  rumahnya  selama  KKL  di  Soreang.    Aku  terima
               permintaannya, hitung-hitung sebagai balas budi dan untuk latihan

               pendewasaan diri.

               Sementara  itu,  terjadi  pergantian  Gubernur.  Mayjen  A.  Tahir
               diganti  oleh  Mayjen  Solichin  GP.  Wagub  dijabat  oleh  Brigjen
               Soesilo  Soedarman  dan  Komandan  Divisi  diganti  dari  Brigjen
               Soedarto kepada Brigjen Soekotjo.

               Latihan Widya Yudha tahun ini mengambil tempat di daerah Pati,
               dilereng Gn Muria. Agak berbeda dari latihan sebelumnya, kali ini
               latihan  diawali  dengan  pendaratan  pantai  sebagai  aplikasi  dari
               latihan  Raider  sebelumnya.  Melakukan  serangan  dan  diakhiri
               dengan  pertahanan  dilereng  Gunung  Muria.  Dalam  latihan  ini,
               kami  diberi  penugasan  menjabat  sebagai  Komandan  Kompi,
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114