Page 73 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901-1-123
P. 73
pagi kami diapel, dilanjutkan dengan acara pemeriksaan atau
menjalani seleksi, yang rasanya memang lebih berat dari tes
sebelumnya. Aku harus menjalani pemeriksaan ulang dan seleksi
lanjutan tentang administrasi, kesehatan, kesemaptaan jasmani,
psychology, dan diakhiri dengan wawancara. Semua materi ujian
dilaksanakan di Trapus kecuali pemeriksaan psychology
dilaksanakan di kantor Dispsyad. Aku tidak ingin gagal sehingga
aku mengikuti semua kegiatan dengan fokus, menerima keadaan,
dan taat aturan. Apalagi ada gosip bahwa yang akan diterima
hanya 500 orang. Yang membuat aku percaya diri adalah karena
di sini tidak ada tes berenang. Hasilnya adalah akumulasi dari
semua tes yang diikuti dan wawancara. Dalam wawancara itu,
banyak pertanyaan dan penjelasan yang membuat aku menjadi
sedikit tahu tentang dunia militer. Banyak gosip yang muncul,
tetapi aku pasrah saja. Apabila rezekiku ada di sini tentu aku akan
mendapatkannya.
Banyak waktu luang selama menunggu pengumuman. Untuk
mengisi waktu, kami diberi fasilitas untuk olahraga, sepak bola,
voli, dan diberikan kesempatan keluar asrama setiap sore dan hari
Minggu. Aku dan teman-teman yang tidak mempunyai uang atau
tidak mempunyai keluarga di Bandung lebih banyak tinggal di
tempat dan hanya bisa jalan-jalan di sekitar asrama saja. Tempat
wisata yang paling jauh kami kunjungi ialah air terjun Maribaya.
Hal itu pun kami lakukan dengan berjalan kaki. Kami kadang pergi
ke pasar Lembang. Di sana, kami bisa mencicipi peyeum
sepuasnya dengan hanya membeli sekadarnya. Hal seperti ini
sudah dimaklumi oleh para pedagang peyeum sehingga
membiarkan kami menikmati dagangannya hingga puas. Namun,
kami tetap membatasi diri karena kami yakin bahwa kemanapun
pergerakan kami diawasi oleh panitia.
Yang memprihatinkan adalah kondisi dan kerapihan pakaian kami.
Pada umumnya, pakaian kami sudah lusuh, terutama yang dari
luar daerah. Hal itu disebabkan pakaian kami hanya dicuci

