Page 77 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901-1-123
P. 77
penampilan drumban AMN. Perjalanan sepanjang 5 km tidak
terasa melelahkan, apalagi setelah tiba didepan pintu gerbang
ksatrian kami disambut barisan para Taruna senior. Saat kami
memasuki gerbang, para Taruna senior menyambut kami dengan
tepuk tangan dan nyanyian yang gegap gempita. Lagu yang
dinyanyikan “Selamat Datang Pahlawan Muda” yang liriknya
dimodifikasi sebagai berikut,
Selamat datang Pahlawan Tidar.
Lama nian kami rindukan dikau.
Bertahun tahun bercerai mata.
Kini kita dapat berjumpa pula.
Dengarkan sorak gegap gempita.
Mengiringi derap langkah perwira.
Hilangkan rindu dendam ibumu.
Selamat datang dilembah Tidar.
Bergetar hatiku seketika, ada rasa syukur, haru, bangga, dan
sedikit ragu. Aku memasuki arena yang belum pernah aku
bayangkan. Dari lingkungan petani yang kehidupannya begitu
sederhana akan memasuki belantara militer yang entah seperti
apa.
Kami berbaris memasuki lapangan, yang terlihat sangat rapih dan
bersih, yang kemudian hari aku tahu itu adalah lapangan apel
Pancasila.
Di sana sudah bejejer pejabat teras AMN yang menerima kami
Calon Taruna (CaTar) AMN angkatan ke XII, th 1965. Setelah
sambutan selamat datang, kami menerima pembagian plunyezak,
yang baru boleh dibuka setelah masuk barak. Selanjutnya kami
dibawa ke barak.
Gambar 05. Pintu gerbang AMN.
Foto-foto masa prabakti dll.
Foto kampus AMN masa lalu dan sekarang

