Page 74 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901-1-123
P. 74
seperlunya dan tidak ada fasilitas untuk setrika, apalagi seperti aku
yang hanya berbekal dua setel pakaian.
Menunggu pengumuman hasil seleksi yang dramatis.
Pada hari pengumuman, kami semua dikumpulkan di lapangan
dengan membawa semua perlengkapan pribadi yang kami miliki.
Kami akan meninggalkan Trapus, dipulangkan atau melanjutkan ke
Magelang. Di pinggir lapangan sudah berjejer sejumlah truk militer
yang akan membawa kami ke stasiun KA atau entah kemana.
Kami menunggu dengan hati berdebar, harap-harap cemas dan
sangat tegang.
Setelah memberikan beberapa penjelasan, panitia menyampaikan
bahwa calon akan dibagi dalam dua kelompok. Ketua panitia
kemudian memanggil satu per satu calon untuk memisahkan diri
dari barisan dan membuat barisan baru. Kemudian disebutnya
sebagai kelompok I. Kami bertambah tegang karena panitia tidak
menyebutkan bahwa mereka yang dipanggil adalah yang
dinyatakan lulus atau gagal.
Aku mulai galau karena sampai panitia berhenti membacakan
nama-nama, namaku tidak dipanggil. Demikian pula teman-teman
lain yang namanya tidak dipanggil. Aku sudah putus harapan dan
lesu. Terbayang bahwa aku harus pulang dengan membawa rasa
kecewa.
Kelompok 1 diperintahkan untuk naik kendaraan. Kami yang
tinggal disebut kelompok 2 diperintahkan untuk menyusun
barisan kembali. Teman-teman kelompok 1 terlihat sangat
gembira dan dengan sorak surai mereka meninggalkan kami yang
masih lesu menunggu apa yang akan terjadi.
Setelah rombongan kelompok 1 itu menjauh. Ketua panitia
mengumumkan dan menyampaikan ucapan selamat kepada kami
bahwa kami yang tinggal dinyatakan lulus. Kami diterima sebagai
calon taruna AMN. Sementara itu, mereka yang pergi akan
dikembalikan ke tempat asal masing-masing.
Suasana menjadi hening sejenak. Rupanya kami semua sedang
terkesima, antara percaya dan tidak. Namun, setelah menyadari

