Page 53 - SEMANTIK
P. 53
dibandingkan pemakaian makna kata ranjau dalam (36) dan
(37) berikut.
36) Untuk menghindari pencuri semangka, kakek
memasang ranjau.
37) Tentara Vietnam sekarang sibuk membersihkan
ranjau darat.
Kata ranjau dalam (36) bermakna ‘sebilah bambu yang
ditajamkan’, sedangkan kata ranjau dalam (37) bermakna
‘bom’. Kata ranjau dalam (37) memiliki makna sekunder.
Di dalam bahasa Jawa, kata sorot yang bermakna primer
‘berkas sinar, seperti pada lampu senter, proyektor, dsb.’
karena masuknya kata asing film atau bioskop mendapatkan
tambahan makna baru sehingga kata-kata itu sering kali
digunakan untuk mengacu referen itu. Demikian pula, kata
susuk dalam bahasa Jawa yang bermakna primer ‘benda-
benda kecil terbuat dari emas, besi, dsb. yang disusupkan ke
dalam tubuh untuk azimat, penambah kekuatan, penambah
daya tarik, dsb.’ karena masuknya konsep alat kontrasepsi
keluarga berencana (KB), kata ini kerap kali digunakan untuk
mengacu salah satu jenis alat kontrasepsi itu. Kalimat (38)
dan (39) adalah contoh penggunaan kedua kata bahasa Jawa
itu dalam makna primer, sedangkan kalimat (40) dan (41)
adalah contoh penggunaannya dalam makna sekunder.
38) Lampu senter kui sorote kurang padhang.
‘Lampu senter itu, sorotnya kurang terang.’
39) Wong ayu kui nganggo susuk.
‘Orang yang cantik itu menggunakan susuk.’
40) Wingi aku nonton sorot karo Minah.
‘Kemarin aku melihat bioskop dengan Minah.’
41) Bojoku saiki nganggo susuk KB.
‘Istriku sekarang menggunakan susuk KB.’
SEMANTIK
42 Teori dan Analisis