Page 60 - SEMANTIK
P. 60
Singkatan dan akronim sangat potensial membentuk
pasangan homonim dari baik sesama akronim maupun dengan
kata biasa, baik secara aksidental maupun disengajakan oleh
penciptanya. PM merupakan singkatan yang berhomonim
dengan 2 anggota pasangan, yakni PM 1 ‘Polisi Militer’ dan PM
2 ‘Perdana Menteri’. Luber merupakan pasangan homonim
dengan dua anggota pasangan, yakni luber 1 ‘meluap atau
penuh’ yang dipungut dari bahasa Jawa dan luber 2 ‘langsung,
umum, bebas, dan rahasia’. Luber 1 merupakan kata biasa
dan luber 2 akronim. Jagung juga memiliki dua kemungkinan
makna, yakni jagung 1 ‘nama tanaman dan buahnya’
dan jagung 2 ‘jaksa agung’. Jagung 1 adalah kata biasa,
sedangkan jagung 2 adalah akronim. Bentuk-bentuk akronim
seringkali disengajakan kehomonimannya, misalnya gelora 1
‘gelanggang olahraga’ dengan gelora 2 ‘gejolak atau luapan
semangat’. Berseri 1 ‘bersinar’ dengan berseri 2 ‘bersih, sehat,
indah, dan asri’ yang merupakan semboyan pembangunan
Kabupaten Klaten.
4. Gejala Bahasa
Sebelum membicarakan masalah terbentuknya
pasangan homonim dari gejala bahasa, terlebih dahulu
akan diuraikan pengertian gejala bahasa itu. Gejala
bahasa adalah peristiwa yang menyangkut bentukan-
bentukan kata, atau kalimat dengan segala macam proses
pembentukannya (Badudu, 1980: 47). Bila dikenakan pada
proses pembentukan kata, gejala bahasa berhubungan
dengan proses penambahan, penghilangan, pertukaran,
dan perubahan fonem sebuah kata. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan perubahan kata-kata berikut.
I Dewa Putu Wijana 49
Muhammad Rohmadi