Page 104 - Panduan Sentra
P. 104
memperluas pengalaman main anak (Zone of
Proximal Development). Namun, ia juga
mengingatkan bagi orang dewasa yang terlibat
main untuk berhati-hati. Untuk tidak selalu
menagarhakan pengalaman main anak (anak
adalah pemain utama) meskipun begitu,
dukungan orang dewasa kepada anak dalam
main peran merupakan keharusan. Sebab denga
dukungan tersebut, anak bisa berkembang dalam
pengalaman main peran.
Main peran bagi anak menurut erik Erikson adalah suatu jalan untuk
mengembangkan pengendalian diri terhadap keinginannya. Kemudian, bagaimana
anak menghadapi serangan dari luar terhadap egonya.
Erik juga melihat bahwa main peran adalah suatu cara bagi anak untuk
memahami tuntutan-tuntutan dari luar yang datang setiap hari. Misalnya, anak usia
dini ketika melihat pesawat terbang, waktu itu juga ia berkeinginan menaiki pesawat
tersebut. Jika anak usia enam tahun yang melihatnya, tetap ada hasrat untuk
menaikinya. Namun, ia mengerti bahwa pesawat tersebut tidak bisa berhenti tiba-tiba.
Ada urutan yang harus dilalui untuk dapat menaikinya.
Sara Smilansky 1968, dalam teorinya menyatakan bahwa anak yang tidak
terlibat main peran dan tidak bertahan main peran dengan anak lain, akan memiliki
kesulitan di sekolah nantinya. Dalam penelitiannya ia menemukan anak yang memiliki
sedikit pengalaman main peran terlihat mendapatkan kesulitan dalam merangkai
kegiatan dan percakapan mereka. Terlihat kaku dan tidak luwes, menonton dan
mengulang-ulang perilaku, kesulitan dalam mengembangkan sebuah tema, pikiran dan
permainan, kesulitan untuk mengkaitkan pengalaman-pengalaman yang mereka
miliki.
Tujuan dan fungsi Bermain peran
1. Main peran menunjukkan kemampuan berpikir anak yang lebih tinggi, karena
anak sudah dapat menahan pengalaman yang didapatnya melalui panca indera
dan menampilkannya kembali dalam bentuk perilaku pura-pura.
2. Main peran dipandang sebagai sebuah kekuatan yang menjadi dasar
perkembangan daya cipta, tahapan ingatan, kerja sama kelompok, penyerapan
kosa kata, konsep hubungan kekeluargaan, pengendalian diri, keterampilan
pengambilan sudut pandang spasial, keterampilan pengambilan sudut pandang
afeksi, keterampilan pengambilan sudut pandang kognisi. (Gowen, 1995).
3. Main peran sangat penting untuk perkembangan kognisi, sosial, dan emosi
anak pada usia tiga sampai enam tahun (Vygosky, 1967; Erikson, 1963).
4. Main peran membolehkan anak memproyeksikan dirinya ke masa depan dan
menciptakan kembali masa lalu.
98 Buku Panduan Pembelajaran Di TK/RA Berbasis Sentra