Page 20 - MEDIKA 2022_Neat
P. 20
MENGENAL LEBIH DEKAT TENTANG
onkeypox
PENYAKIT
oleh : Eva Lismawati
Sejak tanggal 13 Mei 2022, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan kasus-kasus Monkeypox
yang berasal dari negara non endemis, dan saat ini telah meluas ke 3 (tiga) regional WHO yaitu regional Eropa,
Amerika dan Western Pacific. Negara non endemis yang telah melaporkan kasus meliputi Australia, Belgia,
Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat (WHO per
tanggal 21 Mei 2022). Sehingga Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI
pada bulan Mei 2022 mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap penyakit monkeypox di negara
non endemis untuk meningkatkan dukungan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus monkeypox, salah
satunya kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memantau penemuan kasus suspek, probable,
konfirmasi, discarded, dan kontak erat terhadap orang (awak, personel, penumpang), alat angkut, barang
bawaan yang berasal dari negara terjangkit. Walaupun sampai saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di
Indonesia, alangkah baiknya kita mengetahui bagaimana penyakit tersebut.
1.Apa itu Monkeypox?
Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui
binatang (zoonosis). Virus monkeypox merupakan anggota genus
Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.
2.Mengapa dinamakan Monkeypox atau Cacar Monyet?
Monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark
ketika ada 2 kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang
dipelihara untuk penelitian.
3.Hewan apa saja yang dapat menularkan?
Di Afrika, infeksi monkeypox telah ditemukan pada monyet, tikus
Gambia dan tupai. Inang utama dari virus ini adalah rodent
(tikus).
4.Dimana Monkeypox pertama kali terjadi?
Kasus pada manusia pertama kali tercatat tahun 1970 di
Republik Demokratik Kongo. Lalu tahun 2003 Amerika Serikat
melaporkan kasus yang memiliki riwayat kontak dengan binatang peliharaan eksotis (prairie dog) yang
terinfeksi oleh tikus dari Afrika yang masuk ke Amerika. Selanjutnya tahun 2017 muncul Kejadian Luar Biasa
(KLB) monkeypox di Nigeria. Tahun 2018 Inggris dan Israel juga melaporkan adanya kasus Monkeypox. Dan
terakhir ada laporan dari Singapura pada bulan Mei 2019 bahwa seorang warga negara Nigeria menderita
monkeypox saat mengikuti lokakarya. Saat ini diketahui wilayah terjangkit monkeypox secara global adalah
Afrika Tengah dan Barat.
5.Apakah Monkeypox dapat menular?
Monkeypox dapat ditularkan ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit
hewan yang terinfeksi/ pasien terkonfirmasi monkeypox dan mengonsumsi daging hewan liar yang
terkontaminasi. Masuknya virus melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata,
hidung, atau mulut).
6.Apa saja tanda dan gejala Monkeypox?
Masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) monkeypox biasanya 6-16 hari, tetapi
dapat juga berkisar dari 5- 21 hari.
Fase prodromal : gejala awal yang timbul seperti demam, sakit kepala hebat, limfadenopati
(pembengkakan kelenjar getah bening) di leher, ketiak atau selangkangan, nyeri punggung, nyeri otot
dan lemas.
Dalam 1-3 hari setelah gejala awal/ fase prodromal, akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam
/lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara
bertahap. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapular), lepuh berisi
cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras lalu rontok.