Page 22 - MEDIKA 2022_Neat
P. 22

WASPADA TERHADAP
                       WASPADA TERHADAP






                                  HEPATITIS AKUT
                                   HEPATITIS AKUT





           LAKUKAN CEGAH TANGKAL
            LAKUKAN CEGAH TANGKAL






                                  PENULARANNYA
                                   PENULARANNYA




                                            Oleh : FITRI MAYAWATI, SKM



                Kementerian  Kesehatan  (Kemenkes)  Republik  Indonesia  telah  meningkatkan  kewaspadaan  setelah  Badan

      Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak usia


      dini umur 11 bulan hingga 5 tahun di 20 negara Eropa, Amerika dan Asia yang saat ini belum diketahui penyebabnya

      sejak  15  April  2022.  Kewaspadaan  tersebut  meningkat  setelah  3  pasien  anak  yang  dirawat  di  RSUPN  Dr


      Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya telah meninggal dunia


      dalam kurun waktu berbeda dengan rentang 2 minggu terakhir hingga 30 April 2022.


             Sebelumnya WHO pertama kali menerima laporan pada tanggal 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus

      Hepattis  Akut  yang  tidak  diketahui  etiologinya  pada  anak-anak  usia  11  bulan  hingga  5  tahun  pada  periode  Januari


      hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah. Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan s.d. 16 tahun. Tujuh belas anak

      diantaranya  (10%)  memerlukan  transplantasi  hati,  dan  1  kasus  dilaporkan  meninggal.  Gejala  klinis  pada  kasus  yang


      teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala


      gastrointestinal (nyeri perut, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam,


      dan penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan dan

      virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.










               Di Indonesia sendiri kasus dugaan hepatitis akut yang

        belum  diketahui  penyebabnya  saat  ini  berjumlah  29  kasus


        dan sebanyak 7 orang meninggal. Data ini tercatat per 5 Juni


        2022, yang telah diungkapkan melalui juru bicara Kemenkes


        RI  Direktur  Utama  Rumah  Sakit  Penyakit  Infeksi  Sulianti

        Saroso,  dr.  Mohammad  Syahril,  Sp.P,  MPH  di  Jakarta.


        Adapun gejala-gejala yang telah ditemui mencakup demam,

        mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, nyeri


        bagian perut, nyeri pada otot dan sendi, kuning di mata dan


        kulit, gatal-gatal dan urinnya seperti teh.












          Terkait  hal  itu,  Kemenkes  juga  mengutarakan  langkah


        penanganan  hepatitis  akut  yang  biasa  terjadi  pada  anak


        dimana orang tua diminta mewaspadai gejala hepatitis akut

        misterius pada anak. Apabila ada gejala seperti yang telah


        disebutkan di atas, maka orang tua diminta untuk langsung

        membawa  dan  merawat  anaknya  ke  fasilitas  kesehatan


        seperti Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat agar segera


        mendapat  pertolongan  lanjutan.  Bila  perlu  kalau  memang


        sudah  dalam  taraf  penurunan  kesadaran  maka  segera

        dibawa  ke  ICU  anak  agar  bisa  segera  ditangani  dan  tidak


        berlanjut kemudian yang bisa berakibat fatal.
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27