Page 37 - E-Modul Pelabuhan Udara (Aktualisasi-Dinda Sekar Selni Prawardani, S.T.,M.T)
P. 37
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, jumlah kendaraan yang digunakan oleh
karyawan saat jam sibuk bisa lebih banyak daripada kendaraan yang digunakan oleh
penumpang. Maka dari itu, sebaiknya kita buat pintu masuk yang berbeda antara karyawan dan
penumpang. Karyawan dan penumpang biasanya memiliki tujuan dan waktu berangkat yang
berbeda. Hal ini membuat kebutuhan akan akses jalan pun berbeda. Penelitian menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan yang pasti antara jumlah karyawan bandara dengan jumlah
penumpang pesawat setiap tahunnya. Setelah kita mengetahui berapa banyak kendaraan yang
akan masuk ke bandara, kita harus merancang sistem lalu lintas di dalam area terminal dengan
baik agar tidak terjadi kemacetan. Biasanya, lalu lintas kendaraan di dalam bandara diatur
searah, mengikuti arah jarum jam (karena mobil di Indonesia menggunakan stir kanan), dengan
terminal penumpang berada di sebelah kiri pengemudi.
Lebar jalan harus cukup untuk memungkinkan mobil saling mendahului, terutama saat
ada penumpang yang baru datang atau ada keperluan lain. Petunjuk arah menuju terminal
kedatangan, keberangkatan, dan fasilitas lainnya harus jelas, mudah dilihat, dan jumlahnya
cukup agar mudah dipahami oleh pengguna. Jalur pejalan kaki harus dibuat lurus dan mudah
diikuti, dengan tanda penunjuk jalan yang jelas dan terang. Sebaiknya dibuat jalan tertutup
(seperti terowongan atau koridor) untuk pejalan kaki yang menghubungkan antara tempat parkir
dan pintu masuk terminal.
2. Parkir Kendaraan.
Adanya tempat parkir yang cukup untuk mobil penumpang sangat penting di bandara. Meskipun
penggunaan transportasi umum menuju bandara semakin meningkat, penggunaan kendaraan
pribadi masih akan tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Di kebanyakan bandara saat
ini, masalah tempat parkir mobil menjadi pertimbangan utama dalam perencanaan pembangunan
bandara. Hal yang paling penting dalam menentukan lokasi parkir untuk penumpang pesawat
adalah jaraknya yang sedekat mungkin dengan pesawat. Jumlah dan jenis pengguna parkir juga
sangat berpengaruh dalam perencanaan fasilitas parkir.
Setiap kelompok pengguna bandara memiliki kebutuhan parkir yang berbeda-beda,
tergantung pada tujuan mereka datang ke bandara. Tempat parkir di bandara digunakan untuk:
a. Penumpang pesawat
b. Orang yang mengantar atau menjemput penumpang
c. Pengunjung yang ingin bersantai di bandara
d. Karyawan bandara
e. Taksi, kendaraan umum, dan rental mobil
f. Orang-orang yang memiliki bisnis di bandara.
Sebaiknya, karyawan bandara memiliki tempat parkir sendiri yang lokasinya dekat dengan
tempat mereka bekerja. Tempat parkir untuk mobil sewaan tidak perlu terlalu dekat dengan
terminal, namun harus ada tempat khusus dekat pintu keluar untuk mobil yang sudah dipesan.
Tempat parkir di bandara biasanya digunakan oleh penumpang, orang yang menjemput
atau mengantar, dan pengunjung. Sebagian besar orang hanya memarkir kendaraan mereka di
bandara untuk waktu yang singkat, kurang dari 3 jam. Jenis parkir ini disebut parkir jangka
pendek. Jika memarkir lebih dari 3 jam, maka disebut parkir jangka panjang. Saat
merencanakan tempat parkir di bandara, kita lebih fokus pada menyediakan tempat parkir untuk
jangka pendek karena sebagian besar orang hanya memarkir untuk waktu yang singkat. Untuk
memperkirakan kebutuhan tempat parkir di masa depan, kita biasanya melihat hubungan antara
jumlah penumpang pesawat dengan jumlah kendaraan yang parkir.
Halaman33