Page 38 - E-Modul Pelabuhan Udara (Aktualisasi-Dinda Sekar Selni Prawardani, S.T.,M.T)
P. 38
Di bandara yang sudah beroperasi, kita bisa melihat data tentang jumlah kendaraan yang
masuk dan keluar setiap jamnya. Dengan membandingkan jumlah kendaraan yang masuk dan
keluar, kita bisa mengetahui berapa banyak kendaraan yang sedang parkir di area parkir. Jika
kita membuat grafik jumlah kendaraan yang parkir setiap jamnya, kita bisa melihat jam-jam
mana yang paling ramai digunakan untuk parkir, sehingga kita tahu berapa luas area parkir yang
dibutuhkan saat ini.
Untuk memperkirakan kebutuhan
tempat parkir di masa depan, kita
perlu melihat hubungan antara jumlah
kendaraan yang masuk dan keluar
dengan jumlah penumpang yang
datang dan pergi di jam yang sama.
Misalnya, jika ada 2000 penumpang
yang datang dan pergi setiap jam,
dan jumlah kendaraan yang masuk
dan keluar adalah 1000, maka kita
bisa memperkirakan bahwa jumlah
kendaraan yang parkir kira-kira
setengah dari jumlah penumpang.
Rata-rata jumlah orang dalam satu kendaraan (kapasitas kendaraan) bisa berubah tergantung
pada jumlah orang yang mengantar atau menjemput penumpang. Jumlah orang yang
mengantar ini bisa berbeda-beda di setiap tempat, misalnya pada saat musim haji.
Kita bisa memperkirakan seberapa besar lahan parkir yang dibutuhkan dengan cara
menghitung perkiraan jumlah penumpang dan rata-rata jumlah orang dalam satu kendaraan.
Dengan begitu, kita bisa menentukan jumlah kendaraan yang akan masuk dan keluar dari area
parkir, terutama saat jam sibuk.
Cara yang pertama, kita bisa melihat data harian tentang berapa banyak orang yang naik
dan turun pesawat. Data ini kemudian kita ubah menjadi perkiraan jumlah kendaraan. Dengan
begitu, kita bisa mengetahui jam-jam mana yang paling ramai kendaraan parkir.
Cara kedua, kita bisa melihat data historis tentang hubungan antara jumlah kendaraan
yang parkir dan jumlah penumpang pada jam-jam sibuk. Dengan data ini, kita bisa memprediksi
jumlah kendaraan yang akan parkir di masa depan.
Cara-cara di atas tidak selalu bisa diterapkan karena ada beberapa kendala, seperti sulitnya
mendapatkan data yang lengkap tentang kendaraan. Oleh karena itu, seringkali kita
menggunakan cara yang lebih sederhana, yaitu dengan melihat pengalaman di lapangan.
Cara yang sederhana dan sering digunakan di Indonesia adalah dengan mengamati
langsung penggunaan tempat parkir di bandara. Cara ini cukup baik untuk perencanaan jangka
panjang. Namun, untuk proyek besar seperti gedung bertingkat, kita perlu menggunakan
metode perhitungan yang lebih kompleks dengan mempertimbangkan banyak faktor agar hasil
perhitungannya lebih akurat. Pada akhirnya, keberhasilan perencanaan tempat parkir sangat
bergantung pada akurasi perkiraan jumlah penumpang.
Halaman34