Page 184 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 184

Muhammad Saw.

                 1.  Makna Inzal  dan Tanzil   di luar kasus pewahyuan
                    Al-Qur’an

                    Sebagaimana yang diketahui bahwa Syahru>r telah
            merekonstruksi makna inza>l   dan tanzi>l  dengan pembacaan
            tarti>l, dengan kata lain dengan membaca “tematik” dalam
            setiap  ayat  yang  di  dalamnya  menggunakan  kata  kunci
            tersebut. Oleh karenanya Syahru>r memberikan penjelasan
            berupa contoh bagaimana pengaplikasian dari pemaknaan
            ulang lafaz} inza>l  dan tanzi>l.  tersebut dalam Al-Qur’an di
            luar kasus turunnya wahyu, ini dilakukan dengan harapan
            bisa membantu untuk lebih memahami bagaimana proses
            inza>l dan  tanzi>l  yang  terjadi  pada  proses  turunnya  Al-



            Qur’an.  Adapun  tema-tema  inza>l dan  tanzi>l yang  tidak
            terkait dengan proses turunnya Al-Qur’an sebagai berikut:
                     a.  Inza>l  dan Tanzi>l  pada Manna wa as Salwa

                           Syahru>r  melakukan  pemaknaan  baru  pada
                     lafaz}  inza>l dan  tanzi>l pada  kasus  manna  wa  as


                     salwa  yang selama ini diidentikkan dengan kisah
                     kesombongan  Bani  Israil.  Pada  pengkajian  ini
                     terlihat  jelas  bahwa  Syahru>r  melakukan  dengan
                     pendekatan  bahasa  (paradigmatik)  dan  tarti>l, di

                     mana ia mengkaji ayat-ayat yang memiliki kaitan
                     dan  sepaham  dengaN    simetris  dan  tidak
                     bertentangan.  Pada  ayat  berikut  ini  Syahru>r
                     memberikan  kronologis  pemahaman  dalam
                     pemakain lafaz} inza>l  yaitu;

                                       170
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189