Page 198 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 198

wujud  Al-Qur’an  yang  berada  di  Lauh  al-
                     Mahfu>dz.  Karena  wujud  sekarang    sudah  akhir
                     proses  inza>l (transformasi)  yang  berada  dalam

                     wilayah  yang  bisa  dipahami  oleh  manusia  yang
                     sebelumnya  tidak  bisa  diserap  dan  dikognisikan
                     oleh akal. 287
                           Sementara  kaitannya  dengan  waktu  dan
                     kapan  terjadinya  proses  perubahan  (ja’al)  dan
                     perpindahan (inza>l), maka Syahru>r dengan tegas
                     mengatakan  bahwa  semuanya  terjadi  sekaligus
                     dalam satu kesempatan dan kesempatan itu yang
                     populer  diistilahkan  dengan  “Lailatul  Qadr” 288 ,
                     sebagaimana  yang  dijelaskan  oleh  Al-Qur’an
                     dalam  surat  al-Qadr,  bahwa  pewahyuan  terjadi
                     pada bulan Ramadhan.



            287   Muhammad  Syahru>r,  Al-Kita>b  wa  Al-Qur’a>n:  Qira>’ah
                  Mu’a>shirah ,…hlm. 153.

            288  Kata Qadr sendiri digunakan untuk tiga arti: pertama, penetapan

                  dan pengaturan sehingga lailatul qadr  dipahami sebagai malam
                  pentapan Allah Swt. bagi perjalanan hidup manusia  sekalligus
                  menetapkan khiththah dan strategi bagi Nabi Muhammad Saw.
                  untuk mengajak manusia ke jalan yang benar. Kedua,  kemulian,
                  karena malam itu malam mulia yang tiada badingnya, ia terpilih
                  karena malam turunnya Al-Qur’an serta ia menjadi titik tolak
                                                       ,
                  segala  kemulian  yang  dapat  diraih.  Ketiga sempit,  malam
                  tersebut malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang
                  turun ke bumi, sperti yang ditegaskan dalam surat al-Qadr ayat
                  4. Lihat Muhammad Syahru>r, Al-Kita>b wa Al-Qur’a>n: Qira’ah
                                                                  >
                  Mu’a>shirah ,…hlm.  153.  Lihat  pula.M.  Quraish  Shihab,
                  Wawasan Al-Qur’an, hlm.312-313.
                                       184
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203