Page 202 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 202

atas  kertas,  lalu  mereka  dapat  menyentuhnya
                     dengan  tangan  mereka  sendiri,  tentulah  orang-
                     orang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah
                     sihir yang nyata."  (al-‘An’am:7).
                           Dari  ayat  di  atas  menjelaskan  dialektika
                     Nabi  dengan masyarakat  Arab mengenai  wahyu
                     dan Nabi menjelaskan bahwa wahyu yang turun
                     kepada  beliau  adalah  berupa  suara.  Karena  jika
                     wahyu  yang  turun  kepada  Nabi  berupa  tulisan,
                     maka akan terindikasikan oleh orang kafir dengan
                     menambah keyakinan mereka, bahwa Al-Qur’an
                     merupakan  hasil  karya  dan  buatan    Nabi
                     Muhammad Saw. sendiri.
                           Ketika  Syahru>r  menyimpulkan  bahwa
                     seluruh kitab disampaikan dengan jalan suara. Hal
                     ini  searah  dengan  apa  yang  telah  diriwayatkan
                     oleh  Al-Zarqa>ni  daari  al  Baihaqi  mengenai
                     pentakwilan surat al-Qadr ayat 1 “inna anzalna>hu
                     fi>  lailatil  qadr”  beliau  menjelaskan  bahwa  kata
                     anzalna  bukan difahami “menurunkan” melainkan

                     difahami    “Allah     memperdengarkan       dan
                     memahamkan  kepada  Malaikat  Jibril  dan  kami
                     menurunkan  dengan  apa  yang  didengar  dan
                     difahami itu”. Dari sini baru diberikan kesimpulan
                                                                }
                     apa  yang  diturunkan  itu  merupakan  lafaz  dan
                     makna dari Allah Swt. 292


            292  Al -Zarqa>ni, Mana>hil ‘Irfa>n fi> ‘Ulum Al-Qur’a>n…hlm. 42.

                                       188
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207