Page 207 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 207
“Dan mereka berkata: "Mengapa tidak
diturunkan kepadanya (Muhammad) malaikat?"
dan kalau Kami turunkan (kepadanya) malaikat,
tentulah selesai urusan itu, kemudian mereka
tidak diberi tangguh (sedikitpun)”. (al-‘An’a>m:8).
Dari ayat di atas oleh sebagian orang akan
memaknai turunnya Malaikat merupakan hal yang
mistis, yang tidak mungkin dijelaskan dangan
bantuan ruang dan waktu, sehingga hanya
mengambil jalan aman dengan mengimaninya saja
(iqtiq>di ). 299 Namun dalam pandangan Syahru>r
}
sebagaimana definisi di awal, bahwa lafaz inza>l
mengandung arti “ mengubah (taghyi>r) yaitu
sesuatu yang tidak mungkin dapat ditangkap oleh
manusia (gayr mudharakah) menjadi sesuatu yang
dapat ditangkap (mudharakah). 300 Sehingga pada
ayat di atas diinterpretasikan bahwa mereka
(orang kafir) benar-benar menginginkan adanya
seorang Malaikat yang dapat mereka lihat secara
kasat mata, demikian tafsiran Syahru>r, karena
penggunaan anzala mengindikasikan adanya
proses transformasi yang bisa dicerna ke dalam
kognisi manusia.
Sementara untuk proses tanzi>l Malaikat,
299 Nurcholis Majid, Dialog Ramadhan Bersama Cak Nur ,..hlm. 92.
300 Muhammad Syahru>r, Al-Kita>b wa Al-Qur’a>n: Qira>’ah
Mu’a>shirah ,…hlm. 153.
193