Page 208 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 208

maka Syahru>r memberikan definisi bahwa tanzi>l
                     merupakan  proses  sebuah  transmisi  gelombang
                     yang  membawa  gambar  ataupun  suara,  akan
                     tetapi  tidak  dapat  ditangkap  oleh  kognitif
                     manusia.  Syahru>r  cendrung  menyamakan  kasus
                     tanzi>l Mala>kat  dengan fenomena terbelahnya laut
                     merah yang merupakan salah satu bukti mukjizat
                     Nabi Musa yang benar-benar terjadi, terlihat dan
                     bisa  ditangkap,  namun    oleh  kognitif  manusia
                     tidak  bisa  menganalogikannya.  Kesimpulannya,
                     tanzi>l  sebagaimana fenomena di atas yaitu suatu
                     fenomena yang dapat didengar dan dilihat, akan
                     tetapi  tidak  bisa  masuk  dalam  wilayah  kognisi
                     manusia. 301   Ada  beberapa  firman  Allah  Swt.
                     dengan menggunakan lafaz} tanzi>l,  yaitu:
                                                              ۤ
                                     ۤ


                                                           َ

                       ا ْٰٓ و   رِذْنَا ْنَا ٰٓ ٖ هِداَبِع ْنِم  ءاَشَّي ْنَم ىلَع  ٖ ه ِ رْمَا ْنِم ح ْ و ُْ رلا ِ ب ةَك    ىلَمْلا  ل ِ زَن ي
                                                      ِ

                                                         َ ۠
                                                        ِ ن ْ و قَّتاف اَنَا  َّ ٰٓلاِا َهلا  َ ٗ َّنَا
                                                                 ٰٓلا ه
                                                                ِ
                    “Dia   menurunkan      Para   Malaikat    dengan
                   (membawa)  wahyu  dengan  perintah-Nya  kepada
                   siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-
                   Nya,  Yaitu:  "Peringatkanlah  olehmu  sekalian,
                   bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan
                   Aku,  Maka  hendaklah  kamu  bertakwa  kepada-
                   Ku".(an-Nah:2).




            301  Muhammad Syahru>r, Prinsip dan Dasar Hermeneutika Al-Qur’an
                  Kontemporer…hlm. 220-221.

                                       194
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213