Page 206 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 206

Dalam  beberapa  kasus  turunya  Malaikat
                     membawa  wahyu  dengan  menampakkan  dirinya
                     sebagai  orang  laki-laki  yang  berpakain  putih
                     bersih,     terkadang     sebalikanya      tidak
                     menampakkan  diri.  Dalam  keadaan  seperti  ini,
                     Syahru>r mengkajinya pada penggunaan lafaz}nya,
                     jika  kemudian  lafaz}  yang  digunakan  “anzala
                     mala>ikatahu”maka  bisa  saja  Malaikat  dapat
                     disaksikan manusia (dilihat  secara objektif) dan
                     hal ini masuk dalam kognitif manusia. Sehingga
                     ketika firman Allah berbunyi “هتكءلام لزنلا “bisa
                     berarti bukan” menurunkan” melainkan mengirim
                     atau  mengutus  dan  bisa  melihat  Malaikat. 297
                     Namun      ketika     menggunakan       “nazzala
                     mala>ikatahu”  dapat  dipastikan  bahwa  Malaikat
                     tidak  dapat  disaksikan  walaupun  benar  datang
                     dihadapan manusia. 298
                           Di  dalam  Al-Qur’an  terdapat  beberapa
                     firman  Allah  Swt.  yang  berkaitan  dengan
                     turunnya  Malaikat  yang  menggunkan  redaksi

                     anzala, yaitu:
                                                             ٰٓلاوَ
                                                                   َ
                            َ لا َّم   ث    رْمَ ْ لاا ي ِ ض قَّل اًكَلَم اَنْلَزْنَا  ْ وَل َ و ٌكَلَم ِهْيَلَع َل ِ زْن ا  َ ْ ل ا ْ و لاق َ و
                                                 ۗ
                                 َ
                                                                َن ْ و   رَظْن ي

            297  Husain bin Muhammad ad-Da>magha>ni, Wujuh wa an-Nazha>ir fi al-
                  Qur’a>n al-Kari>m , cet. 3,ditahqi>q oleh Abdul Azi>z, Beirut: Da>r
                  ‘Ilmi, 1980, hlm. 453-454.
            298   Muhammad  Syahru>r,  Al-Kita>b  wa  Al-Qur’a>n:  Qira>’ah
                  Mu’a>shirah ,…hlm.156.

                                       192
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211