Page 205 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 205
metahistoris menjadi historis setelah melewati
beberapa proses. 296 Sehingga pada ranah inilah
peran strukturalisme linguistic berpearn untuk
memainkan fungsinya untuk menggali dan
mengungkap serta menemukan makna yang tepat
dan hikmah yang terkandung dalam teks Al-
Qur’an.
Gerak pindah yang diistilahkan dengan
“Tanzi>l” dari level ilahiyah menjadi insaniyah,
level a-historis menjadi historis, mengharuskan
kehadiran Malaikat Jibril sebagai perantara dalam
penyampaian wahyu. Sehingga dalam hal ini
penulis mengelompokkan pembahasannya dengan
kasus pewahyuan Al-Qur’an.
c. Inza>l dan Tanzi>l pada Malaikat
Malaikat dalam pandangan mayoritas
masyarakat bahwa makluk Allah yang gaib, suci
yang selalu taat kepada semua perintah Allah. Di
setiap peringatan “Nuzu>l Al-Qur’a>n” masyarakat
mendengarkan sejarah turunnya Al-Qur’an ke
bumi bersama Malaikat Jibril. Namun hamper
tidak tersentuh sebuah pertanyaan, bagaimana
turunnya Malaikat Jibril? Karena ranahnya
eskatologis maka masyarakat cukup dengan
budaya i’tiqa>di (mengimani saja).
296 Nurcholis Majid, Dialog Ramadhan Bersama Cak Nur Jakarta:
,
Paramadina, 2000, hlm. 49.
191

