Page 200 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 200

dalam  konteks  ini  pula  Malaikat  Jibril  bukan
                     hanya membawa  makna yang kemudian dirubah
                     menjadi bahasa Arab, akan tetapi objek tersebut
                     sudah ada dan tinggal dipindahkan ke hati Nabi
                     Muhammad Saw. saja,  dengan diperkuat  firman
                     Allah Swt.

                                 ۗ

                                          ۢ

                                    ٍة َ ر َ رَب  ٍۢ ما َ رِك   ٍة َ رَّهَطُْم ٍةَع ْ وفرم   ْ َّ     ٍةَم َّ رَكُْم ٍف ح ص ي   ِف
                                                                   ْ
                     “Di  dalam  Kitab-Kitab  yang  dimuliakan,  yang
                     ditinggikan lagi disucikan, di tangan Para penulis
                     (malaikat), yang mulia lagi berbakti”.(Abasa: 13-
                     16).

                           Penurunan bertahap ini, yang terambil dari

                     kata  nazzala, yang  berasal  dari  kata  nazala  dan
                     berubah menjadi nazzala  kemudian dalam bentuk
                     bendanya  atu  mashdarnya  yaitu  tanzi>l yang

                     bermakna  urut,  mengurutkan  supaya  tersusun
                     rapi. Dengan bahasa Syahru>r, bahwa dipindahkan
                     sedikit  demi  sedikit  dalam  proses  tanzi>lnya
                     (diturunkan bertahap) supaya terurut dan mudah
                     dipahami  dan  dihafal.  Pengertian  ini  pula
                     sepertinya  mirip  dengan  penjelasan  yang

                     diberikan  oleh  Ibn  Fa>ris  dalam  Maqa>yis  al-
                     Lughah.  Ibn  Fa>ris  menjelaskan  makna  tanzi>l
                     dengan tarti>bu as-syai’ wa wad}a’ahu manzilatan
                     (terurutnya    /    tertibnya    sesuatu     dan





                                       186
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205