Page 203 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 203
Pandangan ini pula searah dengan
linguistinya Ferdidands de Sausure dengan Parole
dan Langue- nya. Seperti yang dikatakan Syahru>r
bahwa, teks keagamaan seperti Al-Qur’an dan
Hadits akan menjadi otonom ketika teks sudah
terbentur dengan bahasa manusia dan secara tidak
langsung teks tersebut terikat pada system bahasa
yang ada yaitu bahasa Arab. Oleh sebab itu untuk
menerapkan konsep pembacaan Strukturalisme
Linguistik pada teks keagamaan, maka pertama
harus dilihat pada firman Allah Swt. memuat dua
hal yaitu Parole dan Langue. Langue yaitu bersifat
kongkrit karena merupakan perangkat tanda
bahasa yang disepakati secara kolektif dan bisa
digambarkan secara terinci karena tanda
bahasanya bisa dilambangkan dengan tulisan yang
konvensional. 293 Sementara Parole merupakan
konsepsi sebaliknya, yaitu keberadaannya sangat
sulit untuk digambarkan secara terinci dan susah
juga untuk dikenali atau dituliskan dengan tulisan
dan ia turunkan secara personal bukan kolektif. 294
Oleh sebab itu, praktisnya wahyu Allah
293 Ahmad Zaki Mubarok, Pendekatan Strukturalisme Linguistik
dalam Tafsir Kontemporer “ala” M. Syahru>r , cet. I,
Yogyakarta: elSAQ Press, 2007, hlm. 77-78.
294 Zaki Mubarok, Pendekatan Strukturalisme Linguistik dalam Tafsir
Kontemporer “ala” M. Syahru>r cet. I, Yogyakarta: elSAQ
,
Press, 2007, hlm. 78.
189