Page 21 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 21
perlu dilakukan perenovasian bangunan tafsir. Maka
Muhammad Syahru>r salah seorang intelektual muslim
22
yang beraliran reformis-moderat. Aliran ini menjadi
sintesa kreatif dari dua aliran yang saling bertentangan
yaitu aliran tradisionalis-konservatif yang cendrung anti
kemodernan atau bersikap tekstualis-literalis dan aliran
progresif yang cendrung sekuler dan kebarat-baratan.
Justru aliran reformis-moderat ini mengajak umat Islam
untuk kembali kepada Al-Qur’an dan menerima
modernitas sejauh ia membawa kemashlahatan bagi umat
dan berorientasi ke dapan.
Muhammad Syahru>r dalam karya monumentalnya
yaitu “al-Kita>b wa al-Qur’a>n: Qira>’ah Mu’a>shirah”
terdapat bangunan metodologi yang dijelaskan oleh Ja’far
Dikk al-Bab dalam muqaddimahnya. Bahwa Muhammad
Syahru>r telah menyusun pendekatan historis ilmiah yang
disarikan atau diadopsi dari perspektif aliran linguistik
Abu Ali> al-Fa>risi>. Teori linguistik ini merupakan
perpaduan antara Ibnu Jinni dalam al-Khasha>ish dan al-
.
23
Jurjani dalam Dala>’il al-I’ja>z
Lebih lanjut, Ja’far memaparkan dasar-dasar
bangunan metodologi historis ilmiah Syahru>r sebagai
24
berikut:
22 Abdul Mustaqi>m, Epistemologi Tafsir Kontemporer,…hlm. 113.
23 Mahir al-Munajjad, Membongkar Ideologi Tafsir Al-Qur’an
Kontemporer, Cet. 1, Yogyakarta: Elsaq Press, 2008, hlm. 65.
24 Mahir al-Munajjad, Membongkar Ideologi Tafsir Al-Qur’an
Kontemporer…hlm. 66.
7