Page 25 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 25
31
32
Sebagai contoh kata qasata dan ‘adala yang sama-sama
bermakna adil jika dipandang secara sekilas. Akan tetapi
jika diperhatikan lebih dalam dari hasil renungan dan
pemikiran para mufassir sebagaimana yang terdapat pada
surat An-nisa’ ayat 3 tentang poligami akan memberikan
penjelasan yang melarang menghimpun dalam saat yang
sama lebih dari empat orang istri bagi seorang pria dengan
tujuan, penempatan serta makna yang berbeda di antara
dua kata ini.
33
31 Dalam bahasa arabqasata adalah sebuah terma dasar yang memiliki
satu bentuk tetapi memiliki dua pengertian yang saling bertolak
belakang. Arti pertamanya adalah “keadilan dan pertolongan,”
seperti dalam firman-Nya “Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berbuat adil (al-muqsiti>n)” [al-Ma’idah: 42;
al-Hujura>t: 9; al-Mumtahanah:8]. Sedangkan arti keduanya
adalah kezaliman dan penindasan, seperti dalm firman-Nya”
Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran (al-
qa>situ>na), maka mereka menjadi kayu api neraka jahannam”.
[al-Jin:14]. Lihat Muhammad Syahru>r, Prinsip dan Dasar
Hermeneutika Hukum Islam Kontemporer , Yogyakarta: Elsaq
Press, 2012, hlm. 236.
32 Kemudian terma ‘adala memiliki arti
kelurusan/kesejajaran.Meskipun demikian terdapat perbedaan
nuansa makna antara qist dan ‘adl. Kata qist menyiratkan
hubungan dari satu pihak saja, sedangkan kata ‘adl menyiratkan
hubungan timbal balik antara dua pihak. Lihat Muhammad
Syahrur, Prinsip dan Dasar Hermeneutika Hukum Islam
Kontemporer , Yogyakarta: Elsaq Press, 2012, hal.236.
,
33 Muhammad Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’a>n cet. Ke XVII,
Bandung: Mizan Media Utama (MMU), 2007, hlm. 199.
11