Page 217 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 217
Itulah di antara bentuk implikasi yang penulis bisa
jelasakan. Memuat di antara kelebihan dari pemikiran
tafsir Syahru>r dan juga kelemahan dari penafsiranya. Hal
ini bukan secara otomatis bisa dikatakan sesat dalam
menafsirkan Al-Qur’an, melainkan dijadikan sebagai
pelajaran dan memberikan kesempatan di dalam
mengoreksi kembali atau bahkan menemukan teori baru.
Karena pada kenyataannya, sebuah teori tidak bisa kokoh
untuk selamanya, dalam arti ketika ada teori baru yang
merobohkan teori sebelumnya, maka tumbanglah teori
tersebut.
203