Page 219 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 219

BAB KELIMA

                                   PENUTUP



            A.  Kesimpulan
                Muhamad  Syahru>r  merupakan  seorang  tokoh  tafsir
            kontemporer  dengan  pendekatan  sains  modern,  yang
            memiliki  konstruksi  epistemologi  yang  mempunyai
            implikasi-implikasi  yang  signifikan  dan  sangat  relevan
            bagi pengembangan tafsir di Indonesia. Hal ini dibuktikan
            ketika metodologi tersebut dijadikan pisau analisis dalam
            merespon isu-isu terkini, seperti pluralisme, HAM, gender,
            dan masalah kontemporer lainnya.
                Dengan  logika  ilmiah,  Syahru>r  mencoba  merombak
            beberapa hal yang menjadi tema krusial dalam kajian Al-
            Qur’an.  Salah  satunya  kajian  tentang  ketatabahasaan
            (linguistik) yaitu teori Asinonimitas yang penulis sajikan
            dalam  buku  ini.  Kemudian  dari  kajian  ini,  penulis
            mendapatkan beberapa kesimpulan, diantaranya:
             1.  Muhammad Syahru>r salah satu ilmuan yang menganut
                 teori Asinonimitas dengan kata lain menolak konsep
                 sinonimitas dalam Al-Qur’an. Karena sebab menerima
                 sinonimitas sama halnya dengan menolak historisitas
                 perkembangan bahasa. Padahal kenyataannya bahasa
                 mengalami  perkembangan  diakronis.  Sehingga
                 Syahru>r mengatakan pendapat yang keliru ketika lafaz}

                 al-Qur’an  sama  dengan  lafaz}  al-kita>b, karena  Allah


                                       205
   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224