Page 43 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 43

2.  Sementara  menurut  istilah,  al-Fakhru  al-Razi
                                                                   59
                    dalam kitab al-Munzhir memberikan definisi:
                                   …   دحاو رابتعبا دحاو ءيش يلع ةلادلا ةدرفلما ظافلالا ا

                   “Kata-kata tunggal yang menunjukan kepada satu
                   referen dengan ungkapan yang sama”.

                           Dia  menambahkan,  bahwa  kami  menjaga
                   diri dari isim dan pembatasan, karena bukanlah dua
                   kata  itu  disebut  sinonim  dengan  hanya  bersatu
                   dalam  satu  ungkapan,  padahal  itu  merupakan
                   mutaba>yin,  seperti  kata  al-saifdan  al-sha>rim,  dua
                   kata  itu  memang  menunjukan  kepad  satu  benda,
                   akan  tetapi  dalam  ungkapan  yang  berbeda.  Yang
                   pertama menunjukan kepada kata benda, sedangkan
                   yang kedua menunjukan kepada makna sifat.
                3.  Sedangkan  Dr.  Emil  Badi’  Ya’kub  di  dalam
                    bukunya  Fiqhu  Al-Lughah  Al-  ‘Arabiyah  wa
                    Khasha>ishuha  memberikan definisi taraduf:
                    دسلأاك دحاو لولدم ىلع تاملك ةدع قلاطا وه وا هانعم قفتاو هظفل فلتخاا م

                    دنهلماو  فيسلاو  ماسمحاو  دحاو  ىمسم  هيعت  تىلا...ةماسأو  ثيللاو

                    لدت...تومتحاو ديممحاو   يربنازلا ئيقو دهشلاو لسعلاو دحاو نىعبم...نياميلاو
                                                             .دحاو لولدم ىلع

                   Artinya;  kata-kata  yang  lafalnya  berbeda  namun
                   artinya  sama,  atau  penyebutan  berbagai  kata


            59 Ahmad Mukhtar Umar, ‘Ilm al-Dilalah , Kuwait: Maktabah Da>r  al-
                                           >
                  ‘Ura>bah al-Nasyr  wa al-Tauzi>’, 1982,  hlm.215.
                                        29
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48