Page 93 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 93

keduanya bisa melakukan evolusi perkembangan menuju
            tahap  kesempurnaan.  Dalam  perkembangan  pemikiran,
            kesejarahan manusia dan horizon lingkungannya dalam hal
            ini menjadi tolak ukur atau ikut andil dalam memberikan
            pengajaran  dan  pemikiran  baru,  sehingga  membicarakan
            perkembangan  pemikiran  tokoh  itu  berarti  juga
            membicarakan latar belakang kesejarahan tokoh terutama
            latar  belakang  pendidikannya.Evolusi  pemikiran  juga
            ditandai dengan adanya perluasan wacana sebagai sebuah
            hasil  dari  adanya  pergeseran  paradigma  (shiffing
            paradigm).

                    Syahru>r sendiri dalam karyanya membagi evolusi
            pemikirannya  kepada  tiga  tahap,  pertama  tahap
            kontemplasi, kedua tahap pengembangan dan ketiga tahap
            sistemasi dan rasionalisasi atas bukunya Al-kita>b wa Al-
            Qur’a>n,  139   sebagaimana  yang  dijelaskan  sendiri  oleh
            penulisnya dalam karyanya tersebut.
                                                140
                     a.  Fase  Pengenalan  dan  Peletakan  Awal
                        Metodologi (1970-1980)

                           Fase pengenalan dan peletakan metodologi
                     ini   dimulai   ketika    Muhammad      Syahru>r
                     mengambil  studi  di  Dublin,  Irlandia  yakni
                     program  master  dan  doktoralnya.  Fase  ini
                     merupakan fase peninjauan ulang (mura>ja’a>t) atas



            139 Abdul Mustaqim, Epistemologi Tafsir Kontemporer, hlm. 102-107
            140 Muhammad Syahru>r, Al-Kita>b wa Al-Qur’a>n, hlm. 46-48.

                                        79
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98