Page 98 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 98

Syahru>r pun terus-menerus belajar dari gurunya
                     tersebut.  Seolah  menemukan  cara  baru  dalam
                     membaca Al-Qur’an yakni tarti>l, yang kemudian
                     menjadikan  landasan  yang  paling  kuat  Syahru>r
                     dalam membaca tema-tema krusial.

                 2. Posisi Pemikiran Muhammad Syahrur

                    Adapun  hal  yang  sangat  penting  untuk  diketahui
            untuk melihat atau mementukan posisi pemikiran seorang
            tokoh dalam hal ini Muhammad Syahru>r, tidak bisa lepas
            dari  konstelasi  pemikiran  Islm  Arab  Kontemporer,
            terutama  kaitannya  dengan  masalah  modernisasi.
            Pemikiran  Islam  Arab  kontemporer  dapat  dipetakan
            menjadi tiga, yaitu: 148

                    Pertama, aliran  konservatif.  Ciri  yang  menonjol

            dari aliran ini bahwa ia ingin berpegang teguh dengan ketat
            secara literal terhadap warisan pemikiran masa lalu (tura>s).
            hal ini dilakukan dalam rangka mempertahankan keutuhan
            karakter dan identitas nasional mereka. Dengan kata lain
            aliran ini ingin mengajak kembali pada prilaku ulama salaf,
            yaitu  mereka  yang  hidup  dalam  tiga  generasi  pertama
                                                         149
            yaitu, para sahabat, ta>bi’i> dan atba>’ut tabi’i>n.
                    Ada ciri lain yang menonjol dari aliran ini yaitu,
            bahwa argumentasi harus jelas diambil dari Al-Qur’an dan



            148 Abdul Mustaqim, Epistemologi Tafsir Kontemporer, hlm. 110.
            149 Abdul Mun’im al-Hifni, Mausu>’ah al-Furuq wa al-Jama>’ah wa al-
                  Madza>hib al-Islamiyah ,Kairo: Da>r al-Rasyad, 1993, hlm. 245.

                                        84
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103