Page 97 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 97
pula ketika dia mulai mencari pembacaan baru
terhadap tema Al-Qur’an.
c. Fase Penyempurnaan (1986-1990)
Fase ini ditandai dengan penyempurnaan
karya monumentalnya tersebut, layaknya sebuah
karya maka diharuskan adanya proses editing dan
koreksi dari awal tulisan sampai akhir. Upaya ini
ditandai dengan proses sistimatisasi dan
rasionalisasi atas bukunya itu, dari bab pertama
sampai akhir mengingat pembahasan yang
dilakukan Syahru>r dalam bukunya ini memiliki
kaitan antara bab satu dengan yang lainnya.
Namun bab pertama lah yang paling sulit
dirampungkan olehnya, mengingat bab pertama
merupakan basis pembahasan atau kerangka teori
untuk bab bab berikutnya, bahkan untuk bab satu
saja dia menghabiskan waktu tiga tahun. 147 Hal ini
dilakukannya, karena Syahru>r tidak ingin tergesa-
gesa dalam melakukan pembaruan interpretasi
dalam studi Al-Qur'an, bahwa menginterpretasi
Al-Qur’an itu tidak hanya membutuhkan
keilmuan yang mapan saja, namun juga perlu
merenungkan dan mendalaminya.
Pada fase ini Syahru>r semakin giat untuk
konsultasi dengan gurunya, Ja’far Dak al-Bab.
147 Abdul Mustaqim, Epistemologi Tafsir Kontemporer, hlm. 106.
83

