Page 100 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 100

dari  tradisi  yang  diwarisi,  yang  dinilai  hanya  menjadi
            “narkotik” bagi pendapat umum.  154

                    Aliran  ini  memiliki  karakteristik  yang  menonjol
            dengan  sikap  selalu  mengikuti  (taklid)  terhadap  Barat.
            Penganut aliran ini mengatakan  bahwa Barat bisa maju
            setelah  mereka  menggantikan  kekuasaan  agama  dengan
            rasio dan hal itu juga harus diterapkan di dunia Islam jika
            agama juga tidak ingin ketinggalan zaman.

                    Kaum  Marxis-Komunis  dan  beberapa  kaum
            Nasionalis  Arab  yang  menjadi  pelopor  aliran  ini  ingin
            membangun Negara sekuler yang memonopoli kebenaran
            dan  menghalangi  ekpresi  publik  apapun  mengenai
            pluralism.Kelompok  ini  pula  menginginkan  pemisahan
            agama  dan  Negara,  karena  menurut  mereka  tidak  ada
            konsep  kenegaraan  di  dalam  Islam.Islam  konsep  masa
            lampau.Oleh  karena  itu,  sekularisme  bagi  mereka
            merupkan alternative perubahan. 155

                    Adapun  tokoh-tokoh  di  dunia  Arab  yang  masuk
            kategori  pemikir  progresif  yaitu,  Tha>ha  Husain,  Kemal







            154 M. Syahrur, The Divine Text Pluralism in Moslem Society , dalam
                       >
                  http:/www.moslem.org/shahroor.htm. hlm. 1.
            155 Taufi>q  Yusu>f,  Auha>m  al-Alma>niyyah  haula  ar-Risa>lah  wa  al-
                        ,
                  Manhaj T.tp: Da>r al-Wafa’ Mansyu>rah, 1988, hlm. 23. Lihat
                  pula M. Syahru>r, The Divine Text Pluralism in Moslem Society,
                  hlm.2.
                                        86
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105