Page 103 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 103

hanya  bentuk  interpretasi  manusia  belaka,
                    akibatnya  pesan  Al-Qur’an  yang  orsinal  dan
                    universal  menjadi  tertutup,  sehingga  kebudayaan
                    Islam menjadi statis dan vakum.

            Demikian pula kritikan Syahru>r terhadap aliran progresif-
            sekularis, yaitu: 161

                1.  Mereka     menganggap      Al-Qur’an     sebagai
                    “narkotik”,  sama  seperti  orang  komunis  yang
                    menganggap agama sebagai candu masyarakat.
                2.  Meraka  juga  telah  melakukan  hegemoni  dan
                    menghalangi  ekspresi  publik  tentang  pluralisme,
                    sehingga  bagi  Syahru>r  langkah  yang  tepat  untuk
                    menghadapi  segala  problem  modenitas  dengan
                    melakukan  pembacaan  atas  kitab  suci  Al-Qur’an
                    secara    kontekstual,     karena      Al-Qur’an
                    sesungguhnya  menjadi  pedoman  yang  akan
                    senantiasa  relevan  terhadap  zaman  dan  tempat
                    (shalihum likulli zama>n wa maka>n).

            C.  Hakikat dan Metodologi Pemikiran Tafsir   Muhammad
                 Syahrur
                 1. Hakikat Tafsir Muhammad Syahrur

                   Untuk  mengetahui  hakikat  tafsir  dari  perspektif
            seseorang,  maka  akan  didapatkan  beragam  pernyataan
            sesuai  dengan  teori  dan  paradigma  yang  digunakan.



            161 Abdul Mustaqim, Epistemologi Tafsir Kontemporer, hlm. 114.

                                        89
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108