Page 108 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 108

budaya  abad  IIV  M.  ia  tidak  bisa  dipaksakan  untuk
            diterapkan  di  era  sekarang,  terlabih  hasil  penafsiran  itu
            sudah  tidak  cocok  dengan  zaman  sekarang.  Sehingga
            menurut Syahru>r yang harus diikuti itu adalah kreativitas
            dan  semangat  ijtihad  Nabi  dalam  memahami  Al-Qur’an
            dan bagaimana memberikan  solusi dari sebuah problem
            kemasyarakatan.  171
                   Syahru>r  juga  menyarankan  adanya  keberanian
            moral-intelektual untuk keluar dari lingkungan hegemoni
            pemikiran masa lalu (tura>ts). 172  Hal ini dilakukan dengan
            memunculkan dan membedakan dua konsep yang hampir
            sama  namun  berbeda,  yaitu  al-asha>lah      dan  as-

            salafiyyah.Adapun  konsep  al-asha>lah dicirikan  dengan
            sifat positif, dimanis, dan hidup, yaitu semangat ijtihad
            yang  ada  dalam  tura>ts (warisan  pemikiran  masa


            lalu).Sementara  as-salafiyyah merupakan  ajakan  untuk
            kembali ke masa lalu tanpa memperhatikan ruang, waktu,

            dan  konteks  di  saat  tura>ts itu  muncul.Sehingga  dapat
            disimpulkan  konsep  al-asha>lah yaitu  semangat  ijtihad

            yang  harus  selalu  di  hidupkan,  sementara  as-salafiyyah

            yang diprioritaskan yaitu semangat untuk taqlid. 173





            171 Muhammad   Syahru>r,   Al-Kita>b   wa   al-Qur’a>n;   Qira’a>h
                  Mu’as}irah…hlm. 34.
            172 Muhammad   Syahru>r,   Al-Kita>b   wa   al-Qur’a>n;   Qira’a>h
                  Mu’as}irah…hlm. 46-47.
            173 Muhammad   Syahru>r,   Al-Kita>b   wa   al-Qur’a>n;   Qira’a>h
                  Mu’as}irah…hlm.31-34.

                                        94
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113