Page 96 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 96

sebuah karya monumentalnya yaitu: al-Kita>b wa
                     al-Qur’a>n: Qira>`ah Mu’a>shirah . 145

                           Pengenalan  teori  yang  duajarkan  ketika
                     bertemu  dengan  Ja’far  Dak  al-Bab,  kemudian
                     membuat Syahru>r berfikir untuk mengemukakan
                     sebuah gagasan yang berupa pembacaan baru atau
                     “pembacaan  alternatif”  yang  selama  ini  dinilai
                     jarang dilakukan oleh kebanyakan orang. Syahru>r
                     kemudian mulai memaknai bahwa sebuah “kata”
                     hanya  sebuah  media  untuk  mengungkapkan
                     sebuah  “makna”  146 ,  makna  kemudian  ibarat
                     sebuah rahasia yang ada dibalik sebuah kata yang
                     perlu untuk diungkap dan mengungkapkan makna
                     itu sendiri memiliki banyak jalan yang mungkin
                     saja  kita  bias  mencoba  dari  segala  arah  dengan
                     tujuan  memaknai  kata  tersebut  untuk  bisa
                     difahami.

                           Pada fase ini bisa dikatakan bibit pemikiran
                     progresif  mulai  tertanam  dalam  diri  Syahru>r,
                     layaknya    seorang   pemula     dalam    setiap
                     menuangkan  ide  idenya  –yang  masih  belum
                     bentuk  terbukukan  Syahru>r  selalu  meminta
                     arahan dari gurunya Ja’far Dak al-Bab, termasuk




            145 Ahmad Zaki Mubarok, Pendekatan Strukturalisme Linguistik, hlm.
                  138-139.
            146 Muhammad Syahru>r, Al-Kitab wa Al-Qur’a>n,…hlm. 46-48.
                                      >
                                        82
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101