Page 36 - Annual Report 2023 Inspektorat II
P. 36

Inspektorat II KKP | Laporan Tahunan 2023

                                besarannya,  yaitu  atas  kapal
                                yang melakukan bongkar di PPS
                                Nizam Zachman dan PPN Muara
                                Angka  di  Provinsi  DKI  Jakarta,

                                serta  PPP  Tegalsari  Kota  Tegal,
                                PPN        Pekalongan        Kota
                                Pekalongan, PPP Klidanglor Kab.
                                Batang,  PPP  Bajomulyo  Kab.
                                Pati, dan PPP Tasikagung Kab. Rembang di Provinsi Jawa Tengah;
                             5)  Terdapat data produksi  kapal yang melakukan bongkar di PPP Tegalsari
                                yang tidak tercatat oleh Enumerator; dan
                             6)  Volume produksi yang dilaporkan di LPM lebih sedikit dibandingkan dengan

                                data produksi yang dicatat oleh Petugas Pendataan, yaitu atas kapal yang
                                melakukan bongkar di PPP Tegalsari dan PPP Klidang Lor.


                         d.  Kelemahan Pengelolaan Fisik Aset (2.02.07)

                             Dalam  menunjang  kegiatan  PIT,  DJPT  melalui  Direktorat  Kepelabuhanan
                             Perikanan telah merealisasikan Belanja Modal untuk meningkatkan prasarana
                             penunjang  di  Pelabuhan  Perikanan  yang  ditetapkan  sebagai  Pelabuhan
                             Pangkalan. Namun, Barang Milik Negara (BMN) hasil pengadaan Pendukung
                             PNBP  Pascaproduksi  belum  seluruhnya  dapat  diusulkan  Penetapan  Status
                             Penggunaan disebabkan:
                            1)  Aset  Tetap  Renovasi  yang  terbentuk  dari  Belanja  Modal  tersebut  harus

                                ditransfer ke aset induknya;
                            2)  Ketidaksesuaian jumlah NUP dengan pencatatan pada Laporan BMN;
                            3)  Belum  ada bukti  kepemilikan  Buku  Pemilik  Kendaraan  Bermotor  (BPKB)
                                atas kendaraan roda tiga;
                            4)  Aset yang terbentuk dari belanja penambah nilai belum dikapitalisasi ke
                                aset induknya.
























   24
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41