Page 127 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 127

Proses  penyimpulan  dalam  Anumāna  Pramāṇa  melalui  beberapa  tahapan
                   seperti di bawah ini:
                   a)  Pratijña, yaitu proses pertama, memperkenalkan objek permasalahan tentang
                      kebenaran pengamatan misalnya gunung api itu berapi.
                   b)  Hetu, yaitu proses kedua, alasan penyimpulan, dimana dalam hal ini adalah
                      adanya terlihat asap yang keluar dari gunung tersebut.
                   c)  Udāharaṇa,  yaitu  proses  ketiga,  menghubungkan  dengan  aturan  umum
                      tentang suatu masalah, yang dalam hal ini adalah bahwa segala yang berasap
                      tentu ada apinya.
                   d)  Upanaya, yaitu proses keempat, pemakaian aturan umum itu pada kenyataan
                      yang dilihat, bahwa jelas gunung itu berapi.
                   e)  Nigaman, yaitu proses kelima, berupa penyimpulan yang benar dan pasti dari
                      seluruh proses sebelumnya, dengan pernyataan bahwa gunung tersebut berapi.
                 3)  Upamāṇa Pramāṇa yaitu ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui perbandingan.
                   Upamāṇa  Pramāṇa  merupakan  cara  pengamatan  dengan  membandingkan
                   kesamaan-kesamaan  yang  mungkin  terjadi  atau  terjadi  di  dalam  objek  yang
                   diamati dengan objek yang sudah ada atau pernah diketahui. Misalnya seorang
                   anak yang diberitahu ibunya bahwa binatang yang namanya komodo itu rupanya
                   mirip dengan biawak tetapi lebih besar, bahkan bisa sebesar seekor buaya. Dalam
                   hal ini si anak telah mengetahui rupa buaya dan biawak, maka ketika si anak pergi
                   ke kebun binatang dan melihat seekor binatang sebesar buaya yang rupanya mirip
                   dengan biawak, ia segera menyimpulkan bahwa binatang tersebut adalah komodo.
                   Inilah yang disebut dengan Upamāṇa Pramāṇa.
                 4)  Śabda  Pramāṇa  yaitu  pengetahuan  yang  diperoleh  dengan  mendengarkan
                   melalui  penjelasan  dari  sumber  yang  patut  dipercaya.  Śabda  Pramāṇa  adalah
                   pengetahuan yang diperoleh melalui kesaksian (śabda) dari seseorang yang dapat
                   dipercaya kata-katanya ataupun dari naskah yang diakui kebenarannya, dalam hal
                   ini terdapat 2 jenis kesaksian, yaitu:
                   a)  Laukika śabda, yaitu bentuk kesaksian yang berasal dari orang yang dapat
                      dipercaya dan kesaksiannya dapat diterima menurut logika atau akal sehat.
                   b)  Vaidika śabda, yaitu bentuk kesaksian yang didasari pada naskah-naskah suci
                      Veda Śruti, yang merupakan sabda Brahman yang tak mungkin salah.
                 d.  Pokok-pokok ajaran Nyāya
                   Objek pengetahuan filsafat Nyāya adalah mengenai
                   1)  Ātma
                   2)  Tentang tubuh atau badan
                   3)  Pañca indra dengan objeknya
                   4)  Buddhi (pengamatan)
                   5)  Manas (pikiran)
                   6)  Pravṛtti (aktivitas)
                   7)  Doṣa (perbuatan yang tidak baik)
                   8)  Pratyabhāva (tentang kelahiran kembali)



                 120  | Kelas X SMA/SMK
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132