Page 105 - E-BOOK EVALUASI PROGRAM_RAHMA NUR NAZMI
P. 105
lainnya yang dibutuhkan. Instrumen kemudian diuji coba untuk
menentukan validitas dan reliabilitasnya apakah butir
butir instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil uji coba
berupa instrumen yang siap digunakan.
e. Persiapan menjaring data. Aktivitas fase ini adalah menyusun dan melatih
tim penjaring data; menyusun prosedur menjaring, mentabulasi dan
menganalisis data; skedul penjaringan data; menentukan media menjaring
data (temu muka langsung, pos, kurir, telepon, internet, dan sebagainya);
formulir-formulir mentabulasi dan menganalisis data/informasi); dan
mempersiapkan perangkat mentabulasi dan menganalisis data (komputer,
perangkat SPSS).
f. Menjaring data. Melaksanakan penjaringan data dengan menyebarkan
instrumen kepada responden atau melaksanakan wawancara kepada
responden tertentu. Melakukan tindak lanjut jika jumlah responden yang
mengembalikan kuesioner belum memenuhi jumlah sampel yang
ditetapkan.
g. Mentabulasi dan menganalisis data. Data yang terjaring dikelompokkan
sesuai dengan variabelnya dan tabulasi dalam bentuk matrik-matrik data
set. Data set dari variabel kemudian dianalisis untuk menguji hipotesis.
h. Menyusun laporan evaluasi. Berdasarkan uji hipotesis, evaluator
menyusun laporan evaluasi dan mendiskusikan hasilnya dengan para
pemangku kepentingan evaluasi. i. Pemanfaatan hasil evaluasi. Evaluator
membantu dan mendorong para pemangku kepentingan untuk
memanfaatkan hasil evaluasi.
5. Eksperimen
1. Evaluasi dan Metode Eksperimen
Salah satu topik yang menjadi perdebatan dalam ilmu evaluasi
adalah penggunaan metode eksperimen dalam evaluasi program.
Sejumlah teoritisi evaluasi berpendapat bahwa evaluasi program harus
menerapkan metode eksperimen sedang teoritisi evaluasi lainnya
menganggap, eksperimen tidak cocok diterapkan dalam evaluasi program.
Edward A. Suchman (1976) menganggap eksperimen merupakan metode
yang cocok untuk diterapkan dalam evaluasi program. la
mengemukakan perlunya evaluasi mengadopsi metode eksperimen dalam
kaitan dengan evaluasi kebijakan. Semua evaluasi harus mempergunakan
semua jenis metode saintifik, termasuk eksperimen, sesuai dengan situasi
evaluasi. Suchman terpengaruh oleh karya Donald Campbell dan Julian
Stanley mengenai eksperimen murni (true experiment) dan eksperimen
semu (quasi experiment). la membedakan dua jenis evaluasi,
yaitu evaluasi penilaian 'dan riset evaluasi yang merupakan penilaian
berdasarkan penelitian saintifik yang salah satunya adalah metode
eksperimen.
Robert Boruch seperti dikutip oleh Daniel L. Stufflebeam dan
Anthony J. Shinkfield (2007) mencatat pemakaian desain eksperimen