Page 101 - hujan
P. 101
komando. Maryam, Lail, dan bebe rapa relawan senior masih di sana,
meneruskan percakapan. Sebuah televisi besar menyiarkan berita di dekat
mereka.
” Berapa lama lagi sisa libur panjang sekolah kalian?”
” Masih dua minggu lagi,” Lail yang menjawab.
” Jika kalian bersedia, setelah menerima pin besok pagi, kalian akan ditugaskan
segera di Sektor 3 selama libur panjang. Itu akan menjadi pengalaman nyata.”
Lail dan Maryam mengangguk serempak. Sudah setahun me reka mengikuti
latihan relawan, tawaran untuk pergi ke lokasi bencana sudah mereka tunggu-
tunggu.
” Pertama kali melihat kalian di latihan Jsik, aku awalnya mengira kalian akan
mundur setelah tiga hari. Kapok. Minta pulang,” salah satu relawan senior
menceletuk, membuat yang lain tertawa.
” Dan kamu, Maryam, dengan rambut kribo mengembang itu. Aku pikir, ini
anak kecil dari planet mana? Kenapa datang ke lapangan latihan mengenakan
helm besar?”
Maryam ikut tertawa.
Lail tidak terlalu memperhatikan percakapan lagi, dia memper hatikan layar
televisi.
Breaking news.
Lail mengenali pembawa acara yang terlihat di layar kaca, juga mengenali
narasumber acara itu. Dia seperti melihat bayangan masa lalu.
” Pemirsa, Konferensi Tingkat Tinggi mengenai perubahan iklim baru saja
mengalami deadlock. Delegasi dari negara-negara subtropis memilih
meninggalkan ruang konferensi. Mereka tetap pada rencana awal. Melakukan
intervensi pada lapisan stratosfer yang ditentang mati-matian oleh negara-negara
tropis. Di studio bersama kami telah hadir narasumber untuk membahas infor-
masi terkini dunia.”
” Bagaimana menurut Anda, Prof ?”
Tiga tahun lalu, di kapsul kereta bawah tanah, di layar televisi kapsul kereta,