Page 89 - ISYARAT DAN PERHATIAN_FISIKA (IBN SINA)_CETAK
P. 89

ih jauh “daya” dalam term Ibn Sina dengan konfirmasi sehubungan
               dengan hukum kekekalan “energi”, memang bisa diterima sejauh
               hal itu analog sekalipun tetap limitasinya ada pada sejauh mana fisi-
               ka teoritik dapat mengkonfirmasi itu. Kecuali secara apriori relasi
               ini didudukkan dalam spektrum filsafat tanpa sekat dan karenanya
               menerima  segala  probabilitas.  Termasuk  saling  dimungkinkannya
               penambahan nilai-nilai dan interpretasi baru.
                       Anggapan  penciptaan  fisik  dari  yang  fisik  secara  umum
               diterima. Hanya saja manifestasinya kemudian berbeda antara an-
               ggapan umum yang berkembang di zaman Ibn Sina dengan hari ini.
               Di masa itu, bentuk manifestasi kosmologis dan konstelasi planet
               bersandar pada simpulan Claudius Ptolemeus dan dikenal sebagai
               poros  geosentris.  Geosentrisme  adalah  suatu  anggapan  di  mana
               Bumi merupakan pusat alam semesta. Anggapan ini bertahan sam-
               pai akhir abad pertengahan Eropa, terutama karena didukung oleh
               kepentingan-kepentingan teologis. 12
                       Pola geosentris pada masa Ibn Sina diadopsi secara luas.
               Al-Biruni sendiri mengadopsi pola ini, bahkan dengan nada apriori.
               Sekalipun demikian, dalam kitabnya, India dan Qanun Al-Mas’udi,
               Al-Biruni  mengungkapkan  bahwa  sekaipun  pola  geosentris  beru-
               bah, nisbahnya atas perhitungan kemiringan bumi (inklinasi) tidak
               berubah. Kekuatan analisa Al-Biruni dalam bidang kosmologi dan
               konstelasi bintang bahkan membuat kurun (abad) masa hidupnya
               disebut  sebagai  Abad-Al-Biruni.  Abad  berikutnya  disebut  Abad
               Umar  Kayyam  dengan  penanggalan  Jalali  (penanggalan  ini  digu-
               nakan sampai saat ini di Persia/Iran saat ini).  Pola ini, juga secara
                                                       13
               dominan  digunakan  oleh  salah  satu  perkumpulan  saintis  bawah
               tanah pertama dalam peradaban, jauh sebelum Persaudaraan Ilu-
               minati di Eropa, yakni Ikhwanussafa (Bretheren of Purity), dalam
               risalah  kanonik  mereka  Rasa’il  yang  secara  solid  bertumpu  pada
               Phytagoreanisme dan Ptolemy. 14













                                        ISYARAT DAN PERHATIAN: FISIKA | 89
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94