Page 93 - ISYARAT DAN PERHATIAN_FISIKA (IBN SINA)_CETAK
P. 93

objek  sebab  manusia  menangkapnya  sebagai  demikian—sebagai
               yang berada secara eksternal dari dirinya. Dari sinilah postulat ihwal
               nalar, ilmu dan bahkan manusia dipetakan. Dengan demikian manu-
               sia adalah ukuran dari term yang disebut “objek”.
                       Objek ditangkap, melalui fakultas-fakultas internal dan ek-
               sternal manusia. Secara umum, fakultas internal adalah “nalar/akal”
               dan fakultas eksternal adalah lima indra. Ibn Sina menambah ba-
               gian lain di sini sebagai daya yang menggerakkan seluruh fakultas
               ini yang disebutnya al-hiss al-musytarak (secara sederhana disebut
               indera  bersama),  tapi  kita  akan  menunda  perannya  ini.  Fakultas
               eksternal terdiri dari pendengaran telinga, penglihatan mata, pem-
               bau, perasa, peraba. Lima alat epistemis ini bekerja dengan caranya
               masing-masing dan menghasilkan tingkat kebenaran yang beragam.
               Semua kebenaran indrawi bersifat tergantung dengan hal-hal aks-
               idental, levelnya berbeda-beda dan kepastiannya fluktuatif.
                       Persoalan mulai muncul. Ini terjadi sepanjang sejarah filsa-
               fat  sendiri.  Bagaimana  caranya  memastikan,  membakukan,  kebe-
               naran yang relatif sehingga level kebenarannya bersifat universal?
               Di sinilah kemudian klasifikasi melalui nalar, dimulai. Klasifikasi dan
               kategori  dimulai:  universal,  partikular,  substansi,  aksiden,  relatif,
               absolut, tinggi, rendah, pasti, tak pasti—distingsi dualitas ini sema-
               kin beragam. Hierarki muncul seiring semakin dipetakannya term,
               proposisi dan postulat—melalui bahasa. Bahasa yang plural, melalui
               nalar, coba disingularkan. Maka terciptalah aturan logika dan tanda:
               matematika. Nalar coba meuniversalkan—atau mencari jejak yang
               universal—dari yang partikular, dari residu bahasa yang tak sempur-
               na, dari kategori dan term yang tak presisi. Dari pengalaman yang
               terserak,  rereduksi,  teramplifikasi,  terdegradasi,  yang  terempas
               seperti kerikil dan pasir. Singkatnya sebuah upaya sintesa yang kon-
               stan.













                                        ISYARAT DAN PERHATIAN: FISIKA | 93
                                                                                    1. Objek eksternal
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98