Page 95 - ISYARAT DAN PERHATIAN_FISIKA (IBN SINA)_CETAK
P. 95
Klasifikasi Objek Akal (Pikiran/ R ealit as Implikasi
Ilmu (Al-Maujud) nalar) Eksternal/Riil
Mind
Fi l s a f a t K ausalit as Tidak kondisional Tid ak
T eo ritis/ Absolut (Al- (non conditional) kondisional
Fi l s a f a t Maujud Al-La ( n o n
Pertama Bisyarth) conditional)
Matematika Tanda Tidak matereial Material Kuantifikasi
(Bisyartilla Sya’i) (non material) (Matter)
Logika Tanda, Bahasa, Ma t e rial- t ak Material Rasionalisasi
Istilah (term) material (Matter)
Fisika Materi yang Konsep Materi Materi Materialisasi
terkonfirmasi (Concept Matter)
( Al -M a u ju d
Bisyarti Sya’i)
Tabel 1: status objek dari sisi subjek
Dengan demikian status objek sehubungan dengan subjek
ditentukan sejauh dua hal. Pertama apakah ia bersipadan dengan
realitas eksternal, dan kedua apakah ia terimprintasi sebagai objek
internal. Semua dimensi realitas eksternal (wujud khariji) menuntut
satu dari dua kecenderungan. Bahwa kecenderungan atas demon-
strasi fisik (material) mengatasi demonstrasi proposisional.
Penekanan Ibn Sina pada pokok persoalan filsafat ini mem-
bawanya pada fondasi dasar peripatetisme sendiri: sains demon-
strasi (al-burhan). Demonstrasi dalam filsafat berangkat dari pe-
nalaran mental yang abstrak ke penalaran ekstra mental. Masalah
ontologis diturunkan dari yang abstrak ke pembuktian fisik. Logika
demonstrasi, dalam taksiran Ibn Sina sebagaimana juga dengan fil-
suf sebelumnya, bergerak dari deduksi (umum-khusus/sebab-aki-
bat).
Masalah Yang Ditinggalkan Demonstrasi (Burhan) Dalam Logika
Peripatetik
Para ahli logika tradisional sebelum dan setelah Ibn Sina telah me-
netapkan bahwa sains demonstrasi adalah sains yang paling kuat
kebenarannya. “Burhan” yang bertolak dari sebab ke akibat adalah
20
ISYARAT DAN PERHATIAN: FISIKA | 95