Page 128 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 128
3. Asam propionat dan garamnya
Asam propionat dalam tubuh dimetabolisme menjadi senyawa yang lebih sederhana
seperti pada asam lemak menjadi CO2 dan H₂O. Penambahan kalsium dan natrium propionat
pada pangan tikus dinyatakan tidak ada perbedaan dalam pertumbuhan, pola hematologi maupun
histopalogi. Natrium dan kalium propionat dilaporkan ada hubungan antara pemakaian propionat
dengan migrain, sedangkan untuk kalsium propionat tidak diketahui efek pemakaiannya
terhadap kesehatan.
4. Ester dari asam benzoat (paraben)
Ester asam benzoat (metil-p-hidroksi benzoat dan propil-p-hidroksi benzoat)
memberikan gangguan berupa reaksi yang spesifik. Senyawa ester-p-hidroksi benzoat diabsorpsi
oleh saluran pencernaan dan ikatan ester dihidrolisa di hati dan ginjal, yang menghasilkan asam
p-hidroksi benzoat yang diekskre- sikan bersama urine. Umumnya metabolit dari paraben ini
diekskresikan dalam 6-24 jam yang diberikan dengan dosis intravenus dan dosis oral. Metil-p-
hidroksi-benzoat dan garam natriumnya, pemakaiannya memberikan efek terhadap kesehatan
dengan timbulnya reaksi alergi pada mulut dan kulit. Sedangkan propel-p-hidroksibenzoat dan
garam natriumnya, akan memberikan reaksi alergi pada kulit dan mulut.
5. Nisin
Penelitian yang sistematis dari toksisitas oral nisin dilakukan oleh Hara, dkk. di Jepang
tahun 1962. Hasil penelitian tersebut dikonfirmasikan bahwa nisin tidak menimbulkan toksik.
Pada tahun 1969, para ahli dari FAO/WHO dapat menerima nisin sebagai bahan tambahan
pangan. Namun, perlu juga diperhatikan timbulnya neprotoksik akhir-akhir ini.
H. Analisis Zat Pengawet
Analisis zat pengawet secara kimia dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
teknik analisis kimia. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan analisis zat
pengawet:
1. Identifikasi zat pengawet dengan menentukan zat yang ingin dianalisis.
2. Pemilihan Metode Analisis
Berdasarkan sifat-sifat kimia zat pengawet, pilihlah metode analisis yang sesuai.
Beberapa teknik analisis yang umum digunakan termasuk:
1. Kromatografi, Metode kromatografi, seperti kromatografi cair-kromatografi gas, dapat
digunakan untuk memisahkan dan mengidentifikasi komponen zat pengawet dalam sampel.