Page 143 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 143
5. Butil Hidroksianisol (BHA)
a. Lemak dan minyak pangan, minyak kacang, minyak kelapa, dan minyak lainnya. Batas
maksimum penggunaan: 200 mg/Kg, tunggal atau campura dengan BHT, butil
hidrokinon tersier atau senyawa galat, tetapi galat tidak lebih dari 100 mg/Kg
b. Margarin. Batas maksimum penggunaan: 100 mg/Kg,
c. Minyak mentega dan lemak susu anhidrat (tidak untuk dikonsumsi langsung, atau untuk
susu dan hasil olah susu rekonstitusi) Batas maksimum penggunaan: 200 mg/Kg,
tunggal atau campuran dengan BHT dan senyawa galat tidak lebih dari 100 mg/Kg.
d. Ikan beku Batas maksimum penggunaan: 1g/Kg.
e. Ikan asın Batas maksimum penggunaan: 200 mg/Kg.
f. Mentega Batas maksimum penggunaan. 200 mg/Kg
g. Pangan lainnya kecuali. a) daging, b) ikan; c) unggas Batas maksimum penggunaan:
200 mg/Kg
6. Propil Galat
a. Lemak dan minyak makan, minyak kacang, minyak kelapa, minyak lainnya Batas
maksimum penggunaan: 100 mg/Kg.
b. Margarin Batas maksimum penggunaan: 100 mg/Kg, tunggal atau campuran denge
BHA atau BHT
c. Minyak mentega. Batas maksimum penggunaan: 100 mg/Kg
d. Pangan lainnya kecuali: daging, ikan dan unggas Batas maksimum penggunaan: 200
mg/Kg, tunggal atau campuran dengan BHA atau BHT
7. Timah II Klorida
a. Asparagus dalam botol Batas maksimum penggunaan. 25 mg/Kg, dihitung sebagai Sn.
b. Pekatan sari nanas Batas maksimum penggunaan: 8 mg/Kg
8. Alpha-Tokoferol
a. Lemak, minyak makan dan margarin Batas maksimum penggunaan: secukupnya.
b. Pangan pelengkap serealia Batas maksimum penggunaan: 300 mg/Kg
c. atas maksimum penggunaan: 50 mg/Kg
9. Tokoferol Campuran Pekat
a. Lemak dan minyak margarin makan. Batas maksimum penggunaan: secukupnya.
b. Pangan pelengkap serealia. Batas maksimum penggunaan. 300 mg/Kg lemak
c. Kaldu. Batas maksimum penggunaan: 50 mg/Kg
d. PASI. Batas maksimum penggunaan: 10 mg/L, produk siap dikonsumsi.