Page 145 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 145
H. Analisis Antioksidan
Analisis kimia antioksidan pada produk pangan melibatkan beberapa metode yang
berbeda tergantung pada jenis antioksidan yang ingin dianalisis. Berikut adalah beberapa teknik
analisis kimia yang umum digunakan untuk mengukur kandungan antioksidan dalam produk
pangan:
1. Metode Spektrofotometri
Spektrofotometri adalah teknik yang sering digunakan untuk mengukur kandungan
antioksidan dalam produk pangan. Dalam metode ini, sampel diukur untuk menentukan absorpsi
cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang digunakan untuk menghitung konsentrasi
antioksidan. Beberapa metode spektrofotometri yang umum digunakan termasuk:
- Metode Trolox Equivalent Antioxidant Capacity (TEAC).
- Metode Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP).
- Metode Oxygen Radical Absorbance Capacity (ORAC).
2. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC)
HPLC adalah teknik pemisahan yang sering digunakan untuk mengukur kandungan
antioksidan dalam produk pangan. Dalam HPLC, sampel diinjeksikan ke dalam kolom
kromatografi dan dipisahkan berdasarkan sifat-sifat kimianya. Antioksidan kemudian dideteksi
menggunakan detektor yang sesuai, seperti detektor UV-Vis atau detektor massa.
3. Kromatografi Gas (GC)
GC juga digunakan untuk analisis antioksidan dalam produk pangan, terutama untuk
senyawa antioksidan yang mudah menguap. Dalam GC, sampel diuapkan dan dipisahkan
menjadi komponen-komponennya dalam kolom kromatografi gas. Antioksidan kemudian
dideteksi menggunakan detektor yang sesuai, seperti detektor ionisasi nyala (FID) atau detektor
massa.
4. Elektroforesis Kapiler
Metode elektroforesis kapiler (CE) juga dapat digunakan untuk analisis antioksidan
dalam produk pangan. Dalam CE, sampel diperkenalkan ke dalam tabung kapiler yang diisi
dengan elektrolit, dan dipisahkan berdasarkan muatan dan ukurannya. Antioksidan kemudian
dideteksi menggunakan detektor yang sesuai, seperti detektor ultraviolet (UV) atau detektor
fluoresensi.