Page 78 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 78

3.  Protein sebagai Pengemulsi

                     Protein  dapat  berperan  sebagai  pengemulsi  karena  mempunyai  aktivitas  permukaan
              akibat adanya asam amino lipofilik seperti fenilalanin, leusin, dan isoleusin. Pada antarmuka,

              bagian lipofilik berada pada fase minyak dan bagian hidrofilik pada fase akueous. Protein dapat
              membentuk  struktur  "loop"  yang  dapat  mencegah  flokulasi  dan  koalesensi.  Protein  yang

              bermuatan  juga  dapat  menstabilkan  emulsi  akibat  droplet  menjadi  bermuatan.  Gambar

              menunjukkan  posisi  protein  ampifilik  pada  permukaan  globula  lemak  dalam  sistem  emulsi
              minyak dalam air.

                     Protein  merupakan  pengemulsi  bagi  sistem  emulsi  dalam  berbagai  produk  pangan.
              Protein yang berbeda mempunyai kemampuan dalam menstabilkan emulsi yang berbeda sebagai

              akibat perbedaan komposisi, konformasi, dan keteraturan strukturnya. Stabilitas emulsi yang

              dista- bilisasi protein sangat tergantung dari kemampuan protein untuk mengalami denaturasi
              permukaan (yaitu terbukanya konformasi protein akibat teradsorpsi pada permukaan globula

              lemak), jenis protein, dan kepadatan protein yang teradsorpsi pada permukaan globula lemak.
















                                 Gambar 5.3 Posisi Protein Ampifilik sebagai Pengemulsi

                                                   Sumber: McClements, 2000

                     Perbedaan lapisan permukaan yang melapisi globula lemak dapat menyebabkan variasi
              dalam stabilitas dan sifat-sifat emulsi. Aktivitas permukaan protein penting dalam membentuk

              lapisan yang kohesif. Protein menstabilkan emulsi dengan membentuk lapisan yang kaku dan
              tahan  terhadap  deformasi.  Pembentukan  lapisan  protein  tergantung  dari  difusi,  adsorpsi,

              penyebaran,  dan  terbukanya  sebagian  struktur  protein  yang  memungkinkan  terjadinya

              penyusunan  kembali  dan  reorientasi  pada  antarmuka.  Pembentukan  lapisan  tergantung  dari
              karakteristik intrinsik protein seperti komposisi, konformasi, fleksibilitas molekul, serta faktor

              ekstrinsik seperti suhu dan pH. Pelapisan protein pada permukaan globula lemak yang tidak utuh
              kemungkinan  menyebabkan  tarik  menarik  antar  globula  lemak.  Faktor  yang  memengaruhi
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83