Page 79 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 79

pembentukan lapisan protein adalah kondisi emulsifikasi, yaitu intensitas emulsifikasi, volume

              fase minyak, konsentrasi protein, jenis protein, serta pH dan kuat ionik larutan protein. Protein
              dengan struktur acak (seperti    dan    kasein) membentuk lapisan dengan kekohesifan yang lebih

              rendah dibandingkan protein globular (seperti b laktoglobulin, a laktalbumin, dan kasein).

                     Energi desorpsi yang tinggi dibutuhkan apabila protein teradsorpsi kuat pada antarmuka.

              Biasanya protein teradsorpsi secara irreversible Hanya sebagian protein yang teradsorpsi pada

              antarmuka yang berperan terhadap stabilitas emulsi. Gaya yang mungkin terjadi pada proses
              adsorpsi  protein  adalah  interaksi  ionik  (baik  tolak  menolak  mapun  tarik  menarik),  ikatan

              hidrogen,  interaksi  hidrofobik,  hidrasi,  dan  gaya Van  der Waals.  Interaksi  terpenting  adalah

              interaksi hidrofobik.

              C.  Jenis-Jenis Zat Pengemulsi

                     Terdapat berbagai jenis pengemulsi alami dan buatan yang digunakan dalam industri

              makanan  untuk  menciptakan  emulsi  dan  mempertahankan  stabilitas  produk.  Berikut  adalah
              beberapa contoh pengemulsi alami dan buatan:


                          a.  Pengemulsi Alami
                   1.  Lesitin

                     Lesitin  adalah  pengemulsi  alami  yang  umumnya  diekstraksi  dari  biji-bijian  seperti
              kedelai. Ini sering digunakan dalam produk-produk makanan seperti cokelat, mentega, dan saus

              untuk meningkatkan kekentalan dan menjaga campuran homogen.

                   2.  Karagenan
                     Karagenan diekstraksi dari rumput laut dan sering digunakan sebagai pengemulsi alami

              dalam produk susu, es krim, dan makanan ringan untuk meningkatkan tekstur dan stabilitas.

                   3.  Gum Xanthan
                     Gum  xanthan  adalah  polisakarida  yang  diproduksi  melalui  fermentasi  bakteri  dan

              digunakan  sebagai  pengemulsi,  pengental,  dan  stabilisator  dalam  berbagai  produk  makanan
              termasuk saus, es krim, dan dressing salad.

                   4.  Asam Lemak
                     Asam lemak, seperti asam lemak monogliseral, hadir secara alami dalam mentega dan

              minyak nabati dan dapat berperan sebagai pengemulsi.

                   5.  Protein Nabati
                     Protein nabati, seperti protein kedelai atau protein kacang tanah, dapat berfungsi sebagai

              pengemulsi dalam produk makanan seperti sosis dan daging olahan.
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84