Page 89 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 89

F.  Keamanan Zat Pengemulsi pada Produk Pangan

                       Persyaratan sesuai dengan Permenkes RI, No.722/MenKes/Per/IX/88 tentang Bahan

              Tambah Pangan (BTP) untuk zat pengemulsi dapat dilihat pada Tabel 7.

                                   Tabel.7 Batas penggunaan maksimum zat pengemulsi

                              Nama BTP                Jenis Bahan Pangan            Batas Maksimum
                                                                                       Penggunaan
                              Agar-agar                 Yoghurt beraroma                  10 g/kg
                          Ammonium alginat           Es krim dan sejenisnya               10 g/kg
                            Asam alginate           Sardin dan ikan sejenisnya            20 g/kg
                          Asetil dipati adipat          Yoghurt beraroma                  5 g/kg
                         Asetil dipati gliserol           Pangan bayi                     60 g/kg
                           Dikalsium fosfat       Susu evaporasi, kental manis            2 g/kg
                             Dekstrin, pati                   Keju                        5 g/kg


              G.  Efek Zat Pengemulsi terhadap Kesehatan

                     Efek  zat  pengemulsi  bagi  kesehatan  menjadi  topik  penelitian  yang  semakin  menarik

              dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun zat pengemulsi secara umum dianggap aman oleh

              badan pengatur makanan dan obat-obatan seperti FDA di Amerika Serikat, namun beberapa
              penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi zat pengemulsi dalam jumlah besar atau dalam

              jangka  waktu  yang  panjang  dapat memiliki  efek  negatif  terhadap  kesehatan.  Berikut  adalah
              beberapa efek potensial dari zat pengemulsi:


                 1.  Beberapa zat pengemulsi telah dikaitkan dengan gangguan sistem pencernaan, seperti

                     peradangan usus atau gangguan mikrobiota usus. Ini bisa terjadi karena zat pengemulsi
                     dapat merusak lapisan mukosa usus atau mengganggu keseimbangan bakteri baik dan

                     buruk dalam usus.
                 2.  Zat  pengemulsi  tertentu  telah  dikaitkan  dengan  gangguan  metabolisme,  seperti

                     peningkatan resistensi insulin, peningkatan berat badan, atau peningkatan risiko obesitas.
                     Ini bisa terjadi karena zat pengemulsi dapat mempengaruhi komposisi mikrobiota usus,

                     yang dapat memengaruhi proses metabolisme dalam tubuh.

                 3.  Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi zat pengemulsi tertentu dapat
                     meningkatkan  risiko  penyakit  kardiovaskular,  seperti  penyakit  jantung  koroner  atau

                     stroke. Ini bisa terjadi karena zat pengemulsi dapat memengaruhi profil lipid dalam darah
                     atau menyebabkan peradangan yang merugikan dalam pembuluh darah.
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94